Mesjid Miftahul Hasanah kini tak lagi digunakan warga untuk kegiatan peribadatan. Photo : Suherman/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Mesjid Miftahul Hasanah yang baru beberapa bulan dibangun menggunakan dana bantuan dari Qatar Charity, di blok Bojongnangka, Dusun Tamansari, RT 12 RW 04, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, kini tak lagi digunakan warga untuk kegiatan ibadah atapun pengajian. Pasalnya, hal itu dipicu lantaran perselisihan faham antara warga Bojongnangka dan pendiri mesjid.
Asep Ajat (50), tokoh masyarakat Bojongnangka, ketika ditemui HR, Sabtu (28/03/2015), mengatakan, perseteruan antara panitia pembangunan mesjid, yang diketuai Drs. Ahmad Solihin dengan warga Bojongnangka, dalam hal ini muwaqief (ahli waris tanah wakaf), menjadi penyebab mesjid itu ditinggalkan jamaah.
“Warga merasa tidak nyaman karena perselisihan tersebut, dan memutuskan untuk tidak menggunakan fasilitas mesjid sebagai sarana ibadah,” kata Asep Ajat.
Pada kesempatan itu, Asep Ajat menuturkan, tepatnya tanggal 11 Maret 2015, pihak Ahmad Solihin dan warga Bojongnangka mengadakan sebuah kesepakatan, disaksikan sejumlah perwakilan dari Kemenag Ciamis, untuk mengakhiri perselisihan. Hasilnya, bangunan mesjid yang baru tersebut diserahkan kepada masyarakat Bojongnangka.
“Dalam kesepakatan itu juga, secara syah mesjid itu dikosongkan dan tidak digunakan lagi oleh warga Bojongnangka maupun pendiri mesjid,” ucapnya.
Kepala KUA Kecamatan Pamarican, Drs. Tatang Tohara, Sabtu (28/03/2015), mengatakan, mesjid itu kini diserahkan kepada masyarakat Bojongnangka seutuhnya, mulai dari bangunan mesjid dan asset yang lainnya. Hal ini merujuk hasil keputusan bersama yang dilaksanakan di KUA Banjarsari.
Kepala Desa Kertahayu, Apandi, menyesalkan gejolak yang terjadi di daerah Bojongnangka itu. Apalagi, saat ini warga Bojongnangka dalam melaksanakan ibadah sholat menjadi terpecah belah. “Sampai-sampai, ibadah pun seakan menjadi sebuah persaingan. Padahal apa susahnya kalau mereka kembali rukun dan menjalankan ibadahnya bersama-sama, mereka kan satu akidah, satu keyakinan, kenapa sih harus gontok-gontokan” kata Apandi, Senin (30/03/2015). (Suherman/Koran-HR)