Senin, Juni 2, 2025
BerandaBerita JabarPantai Pananjung di Pangandaran Tahun 1924, Teluk Indah Penyelamat Kecelakaan Udara Pilot...

Pantai Pananjung di Pangandaran Tahun 1924, Teluk Indah Penyelamat Kecelakaan Udara Pilot Belanda

harapanrakyat.com,- Pantai Pananjung di Pangandaran, Jawa Barat, sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai tempat wisata sejak masa pemerintah kolonial Hindia Belanda. Bahkan saking terkenalnya, daerah Pananjung pernah masuk jadi headline berita kolonial tahun 1924.

Selain terkenal sebagai tempat wisata, dalam pemberitaan surat kabar De Nieuwe Vorstenlanden berjudul “Gestrand” yang terbit 4 Juli 1924, menyebut Pantai Pananjung merupakan teluk indah yang menjadi penyelamat kecelakaan udara pilot Belanda bernama Kapten Leendertz.

Dalam berita tersebut menjelaskan mengapa sang kapten bisa terdampar di Pantai Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat. Meskipun keadaan pesawat hancur, pilot berperawakan tinggi kurus itu bisa selamat dari maut.

Tak heran, beberapa kawannya menjuluki pilot tersebut dengan sebutan Gelukkige Nederlandse piloot atau Pilot Belanda yang Mujur.

Peristiwa ini membuat Angkatan Udara Belanda geger. Mereka terkejut sekaligus senang karena pilot yang sedang berlatih di udara itu bisa lolos dari maut.

Para pejabat Angkatan Udara Belanda segera mengirimkan bantuan untuk mengevakuasi sang pilot beserta pesawat yang kondisinya sudah tak berupa.

Saat sedang menjalani recovery, Kapten Leendertz menceritakan jika pesawat yang ia tunggangi kehabisan bahan bakar tepat di atas Pantai Pananjung, Pangandaran.

Baca Juga: Sejarah Banjar Patroman, Sentral Karet Terbesar di Priangan Timur 1920-1962

Karena keadaan darurat, ia kemudian sebisa mungkin mendaratkan pesawatnya di tepi Pantai Barat, Pangandaran.

Pantai Pananjung di Pangandaran Jadi Penyelamat Pilot Belanda Berpangkat Kapten

Sebagaimana penjelasan dalam surat kabar De Nieuwe Vorstenlanden (1924), teluk atau Pantai Pananjung terkenal karena telah menjadi penyelamat pilot Belanda berpangkat kapten bernama Leendertz.

Menurut penuturan sang kapten, pesawat bisa mendarat dengan mulus karena keadaan gelombang sedang tidak pasang.

Seingat Leendertz, pesawat mendarat darurat di Pantai Pananjung sekitar pukul 14.00 WIB. Walaupun tidak mengalami luka serius, namun pesawat yang ia tumpangi rusak parah. Bahkan jika melihatnya secara langsung mustahil sang pilot itu bisa selamat.

Kapten Leendertz menceritakan awal mula ia bisa mendarat di Pantai Pananjung, Pangandaran karena sedang berlatih.

Saat itu pesawat Leendertz terbang dari Landasan Udara Bandung. Ia tidak sendiri, sebab ada dua pesawat kawannya yang ikut dalam latihan tersebut.

Baca Juga: Agresi Militer Belanda di Pangandaran, Pantai Timur Jadi Pelabuhan Kapal Perang Sekutu

Namun, ketika dua pesawat itu bisa berhasil mendarat sempurna, Kapten Leenderzt justru hilang keseimbangan akibat tangki avtur pesawat bocor tak terkontrol. Akibatnya pesawat terjun bebas menuju bibir Pantai Pangandaran.

Bawa Mesin Pesawat yang Hancur ke Bandung Pakai Kereta Api

Selain membeberkan nasib sang pilot, berita De Nieuwe Vorstenlanden (1924) juga menginformasikan proses evakuasi mesin pesawat yang hancur dari Pantai Pananjung di Pangandaran. Mesin pesawat dibawa ke markas Angkatan Udara Bandung menggunakan kereta api.

Pertama, mesin pesawat diangkut menggunakan truk ke Stasiun Pangandaran. Setelah itu, menunggu kereta api jurusan Pangandaran-Banjar untuk selanjutnya mengangkut mesin tersebut ke Bandung.

Menurut beberapa literasi, konon proses ini memakan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, proses evakuasi mesin pesawat juga melibatkan orang-orang pribumi.

Tentara Angkatan Udara Belanda meminta bantuan penduduk sekitar untuk mengangkat mesin pesawat keatas bak truk.

Karena beratnya mencapai ton-tonan, sehingga mesin pesawat baru bisa terangkat oleh 20 orang yang membantu mengevakuasi. Sebelumnya mesin pesawat mati saat berada di atas Pantai Pananjung, Pangandaran.

Baca Juga: Tragedi Gaplek Singkong Beracun di Cirebon Tahun 1938, 4 Keluarga Petani Miskin Jadi Korban

Begitupun ketika mesin tiba di stasiun, proses evakuasi pemindahan mesin pesawat dari truk ke gerbong kereta membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pasalnya, di stasiun tidak banyak orang yang bisa membantu proses pemindahan. Akibat hal ini, kereta api jurusan Banjar-Bandung delay 3 jam lamanya.

Sang Pilot yang Lolos dari Maut dan Dapat Bintang Kehormatan

Setibanya di Bandung, komandan pasukan memberikan bintang kehormatan kepada Leenderzt, pilot berpangkat Kapten.

Pemberian bintang kehormatan tidak lepas dari prestasi sang pilot yang bisa meloloskan diri dari maut, walaupun keadaan pesawat dalam darurat.

Meski keadaan pesawat sudah tidak memungkinkan untuk dikendalikan, Kapten Leenderzt tetap berusaha untuk menyeimbangkan penerbangannya.

Ia percaya diri bisa selamat dari maut. Konon karena optimisme inilah Kapten Leenderzt tersugesti untuk selamat sampai di darat saat mengalami mesin mati tepat di atas Pantai Pananjung, Pangandaran.

Selain mendapatkan bintang kehormatan, komandan pasukan Angkatan Darat yang tidak disebutkan namanya itu memberikan legalitas mengajar untuk Kapten Leenderzt.

Pemberian legalitas mengajar Kadet (calon perwira Angkatan Udara) membuat Kapten Leenderzt semakin percaya diri menjadi seorang tentara Angkatan Udara yang berprestasi.

Setelah mendapatkan legalitas mengajar, Kapten Leenderzt dibatasi terbang. Konon meskipun ia senang dengan pekerjaan barunya. Tapi Leenderzt juga sedih karena sang komandan membatasi izin terbangnya.

Kendati demikian, Leenderzt tetap mematuhi aturan karena sudah seharusnya seorang Kapten Angkatan Udara melaksanakan perintah atasannya. Terlebih ia pernah mengalami kecelakaan udara tepat di atas Pantai Pananjung Pangandaran. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Bajak Laut Pushbike Championship di Pangandaran, Saatnya Rider Anak Unjuk Gigi

Ratusan Pembalap Cilik Unjuk Gigi di Ajang Bajak Laut Pushbike Championship Pangandaran

harapanrakyat.com,- Gelaran Bajak Laut Pushbike Championship di Alun-alun Paamprokan, Kecamatan Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025) lalu, berlangsung sukses. Event tersebut merupakan salah satu olahraga...
Buruh Migran Indonesia Asal Ciamis Sakit di Arab Saudi, Alami Pembusukan di Perut Diduga Keguguran

Buruh Migran Indonesia Asal Ciamis Sakit di Arab Saudi, Alami Pembusukan di Perut Diduga Keguguran

harapanrakyat.com,- Sebuah video viral di media sosial Instagram, memperlihatkan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbaring lemas di kasur. Dalam video tersebut, buruh migran Indonesia...
Bedah Penyebab Busi Mobil Basah Oli Berikut Cara Mengatasinya

Bedah Penyebab Busi Mobil Basah Oli Berikut Cara Mengatasinya

Umumnya, kondisi busi mobil basah oli terjadi karena adanya kerusakan atau kebocoran di beberapa komponen mesin. Hal ini menjadikan elemen seperti oli masuk ke...
Sejoli Boncengan Motor Jadi Korban Tabrak Lari di Banjarsari Ciamis, 2 Orang Terluka

Sejoli Boncengan Motor Jadi Korban Tabrak Lari di Banjarsari Ciamis, 2 Orang Terluka

harapanrakyat.com,- Dua orang pengendara motor menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Banjarsari - Pangandaran. Kecelakaan tersebut tepatnya di dekat rest area Leuwi Arit,...
Dua Desa di Cihaurbeuti Ciamis Diterjang Angin Kencang, Puluhan Rumah dan Tempat Usaha Rusak

Dua Desa di Cihaurbeuti Ciamis Diterjang Angin Kencang, Puluhan Rumah dan Tempat Usaha Rusak

harapanrakyat.com,- Dampak kerusakan rumah dan bangunan akibat cuaca ekstrem angin kencang yang melanda dua desa di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini bertambah. Sebelumnya,...
HP EliteBook Ultra G1i, Laptop Bisnis yang Ringan dan Tipis

HP EliteBook Ultra G1i, Laptop Bisnis yang Ringan dan Tipis

HP EliteBook Ultra G1i menjadi salah satu perangkat laptop baru yang diluncurkan dalam gelaran CES 2025. Laptop ini dirancang khusus untuk berbagai macam keperluan...