Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBerita JabarKasus Teman Bunuh Teman di Garut, KPAI: Diduga karena Pola Asuh Orang...

Kasus Teman Bunuh Teman di Garut, KPAI: Diduga karena Pola Asuh Orang Tua

harapanrakyat.com,- Proses hipnoterapi dilakukan kepada Anak Berhadapan Hukum (ABH) yang terlibat kasus teman bunuh teman di Garut, Jawa Barat. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) selanjutnya akan memberikan konseling psikolog kepada yang bersangkutan agar sang ABH yang baru 12 tahun itu, bisa terus terbuka kepada penyidik kepolisian.

KPAI Daerah Tasikmalaya, mulai melakukan proses hipnoterapi terhadap ABH, yang merupakan tindakan keji kepada teman sekolahnya di Kecamatan Leuwigoong Garut, Jawa Barat. 

Tim dari KPAI melakukan proses hipnoterapi tersebut di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut, setelah ABH telah diamankan oleh polisi.

Baca Juga: Polisi Ungkap Modus Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Garut, Ternyata Karena Ini!

KPAI menyimpulkan anak yang nekat menghabisi nyata teman sekolahnya menggunakan cuter diduga karena pola asuh dalam keluarga. 

Pengakuan ABH di Kasus Teman Bunuh Teman di Garut

Sang ABH bercerita bahwa ia sering melihat tindakan kekerasan di lingkungan keluarga, termasuk ucapan kasar, sehingga pola pikir anak bisa berbuat serupa di luar keluarga.

“Diduga akibat pola asuh, sang anak sering melihat orang tua bertindak kasar. Ia mendengar ucapan yang tak pantas didengar anak pada usia itu. Artinya pola pikir anak mulai meng-instal perilaku kasar dalam keluarga. Sehingga ia berani berbuat itu di luar,” kata Ato Rinanto, Ketua KPAID Tasikmalaya, Rabu (8/11/2023) di Mapolres Garut.

Selain mendampingi ABH, KPAI juga mendampingi keluarga korban yang berada di Kampung Cijeler Kecamatan Leuwigoong Garut. Proses fasilitas pemulihan keluarga korban akan dilakukan di kantor KPAI di jalan Singaparna Tasikmalaya, secara bertahap.

“Keluarga korban juga kita dampingi, artinya keduanya memiliki hak sama. Kita sudah melihat langsung keluarga korban yang masih terpukul kehilangan nyawa anaknya, sehingga perlu dilakukan pemulihan psikis. Tadi kita dibantu Bu Camat sama Pak lurah, dan nanti saat proses pemulihannya pun akan dibantu,” jelasnya.

Sebelumnya Agum Gumelar (13), siswa SMP asal Leuwigoong dinyatakan tewas dengan luka sayat di leher pada Jumat (3/11/2023) lalu. 

Agum merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman sekolahnya, hanya gara-gara terkena smash bola voli. KPAI menganggap ini kasus serius dan tak boleh terulang di kemudian hari, apalagi pelaku merupakan anak seusia korban. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Lembur Katumbiri Kota Bandung

Lembur Katumbiri Kota Bandung, Wisata Gratis yang Lagi Hits

harapanrakyat.com,- Bagi Anda yang sedang berada di Kota Bandung, Jawa Barat, wajib banget nih coba kunjungi Lembur Katumbiri, kampung wisata gratis dengan suasana ceria...
Dedi Mulyadi Ingin Jadwal Sekolah di Jawa Barat Diseragamkan: Masuk Jam 6 Pagi, Sabtu Libur.

Dedi Mulyadi Ingin Jadwal Sekolah di Jawa Barat Diseragamkan: Masuk Jam 6 Pagi, Sabtu Libur

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ingin jadwal masuk sekolah diseragamkan. Salah satu kebijakan yang akan diterapkan adalah mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul...
Nassar Ingin Menikah Tahun Depan, Ini Persiapannya

Nassar Ingin Menikah Tahun Depan, Ini Persiapannya

Pedangdut kondang Nassar ingin menikah tahun depan. Harapan tersebut merupakan sebuah keinginan yang ia ungkapkan dengan penuh harap di hadapan awak media baru-baru ini....
Kitako Campsite Cianjur

Camping Estetik di Kitako Campsite Cianjur, View Telaganya Bikin Adem

harapanrakyat.com,- Sudah ada rencana liburan akhir pekan? Yuk coba camping estetik dan menyatu dengan alam di Kitako Campsite di Cianjur, Jawa Barat. Di sini,...
Ayam goreng asap pertama di Ciamis

Kuliner Unik Ayam Goreng Asap Pertama di Ciamis, Wajib Coba!

harapanrakyat.com,- Di Ciamis, Jawa Barat, kini terdapat kuliner unik terbaru yang wajib Anda coba! yaitu Bakkar Fried Chicken, inovasi ayam goreng (fried chicken) asap...
Dedi Mulyadi Geram Barak Militer Diminta Dihentikan, Sementara Korupsi Pendidikan Diabaikan

Dedi Mulyadi Geram Barak Militer Diminta Dihentikan, Sementara Korupsi Pendidikan Diabaikan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM menyayangkan permintaan sebagian pihak yang meminta program pendidikan di barak militer bagi anak-anak yang...