Bangunan Gedung TK Tunas Kartini, di Desa Linggapura, Kawali ini nyaris ambruk. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Proses kegiatan belajar mengajar (PKBM) Taman Kanak-kanak (TK) Tunas Kartini, selama ini selalu dilakukan di beberapa tempat alias tidak menetap. Hal itu dipicu lantaran bangunan yang biasa dipakai TK Tunas Kartini untuk PKBM, kondisinya nyaris ambruk.
Nani Unilah, guru TK Tunas Kartini, pekan lalu, ketika ditemui HR, diruang kerjanya, menjelaskan, saat ini jumlah siswa TK Tunas Kartini mencapai 30 orang. Pihaknya juga tidak menyangkal bahwa selama ini PKBM dilaksanakan di beberapa tempat.
“Sesekali dilaksanakan di teras Kantor Koramil, kadang di GOR milik desa, tergantung situasi tempat kosong,” katanya.
Nani menuturkan, kebijakan pelaksanaan PKBM secara berpindah-pindah didasari karena bangunan milik TK Tunas Kartini sudah lama tidak diperbaiki. Apalagi saat ini, kondisinya sangat memprihatinkan, karena sudah nyaris ambruk.
Pasalnya, kata Nani, bangunan TK Tunas Kartini yang dibangun pada tahun 1970 belum pernah mendapat perbaikan. Dan karena tidak ingin mendapat resiko, pengelola TK memutuskan untuk melaksanakan PKBM di tempat lain.
Di tempat terpisah, Herman, tokoh masyarakat setempat, pekan lalu, mengaku sangat prihatin melihat kondisi bangunan gedung milik TK Tunas Kartini. Menurut dia, wajar jika PKBM dilakukan secara berpindah-pindah.
Menurut Herman, selama bangunan gedung TK belum direnopasi, siswa–siswi TK masih harus terus mencari tempat belajar yang baru. Apalagi bila Kantor Koramil maupun Gedung Olah Raga milik desa kebetulan sedang digunakan secara bersamaan.
Herman berharap, Pemerintah Kabupaten Ciamis, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ciamis, mengalokasikan bantuan rehabilitasi untuk bangunan gedung milik TK Tunas Kartini. (dji/Koran-HR)