Warga Desa Ciakar, berinisiatif membuat ‘oncor’, penerang buatan sederhana, untuk menerangi kawasan persimpangan yang gelap dan rawan tindak kejahatan. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Persimpangan jalan di Dusun Wetan, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, sudah sejak lama kondisinya dibiarkan minim penerangan. Bantuan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) pun tidak kunjung datang. Warga protes, mereka akhirnya menyalakan sebuah oncor (penerang buatan sederhana).
Syamsudin (60), tokoh masyarakat RT 01 RW 03, Dusun Wetan, ketika ditemui HR, Selasa (19/05/2015) lalu, mengatakan, masyarakat sengaja memasang oncor di persimpangan jalan yang gelap itu dengan maksud untuk meneranginya.
“Ini inisiatif warga. Soalnya, menunggu bantuan PJU dari pemerintah tidak juga datang,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Syamsudin mengaku, pihaknya khawatir minimnya penerangan di kawasan persimpangan jalan itu, justru dimanfaatkan oleh para oknum pelaku kejahatan untuk melakukan aksi kriminal.
Warga yang enggan disebutkan identitasnya, mengungkapkan, masyarakat berhak mendapat fasilitas PJU dari Pemerintah Kabupaten Ciamis. Khususnya untuk wilayah persimpangan yang kini kondisinya gelap tersebut.
“Apalagi kalau masyarakat sudah berkontribusi membayar Pajak Penerangan Lampu Jalan (PPLJ) lewat rekening listrik yang dibayar setiap bulan,” katanya.
Kepala Desa Ciakar, Sulaeman Nurdjamal, Selasa (19/05/2015), mengaku tidak mengetahui warganya berinisiatif membuat oncor, sebagai penerang di kawasan persimpangan tersebut.
“Meski maksudnya bagus, tapi secara tidak langsung itu merupakan bentuk protes dari warga, agar permintaan fasilitas lampu penerang jalan segera dikabulkan,” katanya.
Sulaeman menuturkan, pihaknya sudah berulangkali mengusulkan kepada pemerintah daerah, agar wilayah-wilayah rawan, khususnya di daerah persimpangan atau perbatasan desa, diberi penerangan.
“Di Ciakar, sedikitnya ada 20 titik yang rawan,” pungkasnya. (dji/Koran-HR)