Museum Galuh Pakuan, di Keraton Selagangga, tepatnya di Lingkungan Rancapetir, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Galuh. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah museum sejarah di wilayah Kabupaten Ciamis sampai saat ini masih sepi pengunjung. Hal itu ditengarai akibat kurangnya masyarakat dan kalangan pelajar memahami tentang sejarah daerah asal. Padahal, kunjungan ke musium bersejarah yang ada di Kabupaten Ciamis bisa dibingkai melalui wisata edukasi.
Tati S, mahasiswa jurusan Sejarah salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Ciamis, Minggu (24/05/2015), mengatakan, upaya membentuk rasa nasionalisme dan jati diri generasi muda bisa dilihat dari seberapa jauh mereka mengenal sejarah daerah asal sendiri.
“Harusnya, untuk memupuk hal itu, mereka dikenalkan sejak dini mengenai sejarah daerah asal, salah satunya dengan meningkatkan kunjungan ke musium sejarah yang ada di Kabupaten Ciamis,” ucapnya.
Dia meyakini, pengenalan keberadaan musium-musium sejarah yang ada di Kabupaten Ciamis, sedikit banyaknya akan memberikan manfaat atau pengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang, khususunya kalangan generasi pelajar.
“Melalui koleksi benda-benda bersejarah yang ada di musium, pelajar bisa mengetahui pesan moral, etika dan wawasan mengenai kehidupan masa lalu. Kemudian apa yang didapatnya dari hal itu bisa diterapkan di masa sekarang,” katanya.
Maia, S.Pd, Guru di SDN 1 Rancah, ketika dimintai tanggapan, Senin (26/05/2015), mengakui bahwa banyak diantara anak-anak sekolah yang tidak mengetahui sejarah daerahnya sendiri. Dia menilai, guru-guru sejarah juga jarang memberikan materi mengenai sejarah lokal.
Padahal, kata Maia, bila sejarah lokal diberikan kepada anak-anak di usia sekolah dasar, mereka dapat menyimpan memori atau ingatan mengenai sejarah lokal itu sampai kelak dewasa. Apalagi kalau mereka sering diajak untuk mengunjungi musium-musium yang ada di daerahnya sendiri. (heri/Koran-HR)