Objek Wisata Cijulang Rafting, di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Edison Sitompul, MM.,Dr. menyempatkan berkunjung ke Desa Margacinta di sela-sela kegiatannya Sosialiasi Budaya di Pangandaran. Yang bersangkutan hadir di Desa Margacinta, Kecamatan Cijuang atas undangan Kepala Desa Margacinta, H. Edi Supriadi.
Pada pertemuannya dengan para pengelola Wisata Desa Margacinta yang tergabung dalam Kompepar Desa Margacinta, Edison memberikan beberapa masukan yang berharga untuk kemajuan Pariwisata Desa Margacinta.
Menurut Edison, pengelola Objek Wisata Cijulang Rafting Desa Margacinta mengelompokan pangsa pasar wisatawan sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Pengelompokan juga bisa disesuaikan dengan rute Rafting itu sendiri yakni bisa satu jam, dua jam atau tiga jam.
“Tidak semua orang akan menyukai jenis wisata air ini. Wisata air ini diutamakan untuk wisatawan minat khusus. Aksesibilitas jalan ke objek sangat penting untuk para wisatawan, jangan sampai para wisatawan terlalu cape di perjalanan, karena jika terlalu cape, tamu tidak mau kembali ke objek wisata tersebut. Bukankah tujuan kita mendatangkan wisatawan ini tidak hanya untuk satu kali datang, tapi berulang ulang,” kata Edison, Minggu (24/05/2015).
Terkait wisata budaya Badud dan Angklung di Margacinta, Edison berpendapat, harus memilki ciri khas atau keunikan tersendiri dibanding dengan desa-desa yang lain. Badud yang merupakan Ikon Margacinta bahkan Pangandaran bisa menjadi nilai jual. Keunggulan Desa Margacinta ini menurutnya disamping kaya akan budaya dan hasil bumi serta wisata alam juga akses ke kabupaten sangat dekat.
“Untuk identitas, Desa Margacinta perlu membangun Gapura, pintu Masuk ke Desa Margacinta yang unik dan menarik,” katanya. (Askar/Koran-HR)