harapanrakyat.com,- Bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, lumpuhkan jalan Pantura. Sampai Sabtu (10/2/2024) ruas Karanganyar (Demak)-Kudus masih lumpuh karena banjir.
Banjir yang terjadi sejak Senin (5/2/2024), setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Sehingga membuat debit air meningkat, dan mengakibatkan tanggul sungai Wulan dan Jratun yang jebol.
Air dari sungai tersebut meluber sampai ke jalan, bahkan ke pemukiman warga di 7 kecamatan di Demak.
Sedangkan kecamatan yang terdampak paling parah adalah Karanganyar. Ketinggian air di daerah tersebut sampai 2,5 meter.
Baca Juga: Sejumlah Titik Jalan di Pusat Kota Tasikmalaya Dikepung Banjir
Selain itu, Jalur Pantura Demak-Kudus atau berbatasan dengan Kabupaten Kudus pada Kamis (8/2/2024) pagi juga putus.
Pemprov Jateng Siapkan Jalur Alternatif usai Banjir di Demak Lumpuhkan Jalan Pantura
Sementara untuk mengantisipasi lumpuhnya jalan pantai utara (Pantura), Pemprov Jawa Tengah (Jateng) bersama Polda Jateng, sudah mempersiapkan jalur alternatif.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengungkapkan, bahwa air dengan ketinggian dari 1 sampai 1,5 meter masih menggenangi jalur pantura di wilayah Karanganyar.
“Oleh karena itu, kami mengalihkan arus lalu lintas lewat jalur alternatif,” ungkapnya mengutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Sabtu (10/2/2024).
Ia menjelaskan, bahwa ada 3 jalur alternatif yang bisa pengguna jalan lintasi dari arah barat atau Semarang.
Jika banjir di Demak masih lumpuhkan jalan Pantura, maka alternatif pertama adalah memakai rute Semarang-Demak, kemudian belok kiri di Simpang Trengguli.
Setelah itu menuju jalan Trengguli-Welahan-Margoyoso. Kemudian, pengguna jalan mengambil rute Margoyoso-Kudus-Pati.
Sementara untuk jalur alternatif kedua, jika jalan Margoyoso-Kudus mengalami penumpukan kendaraan atau macet.
Apabila terjadi dengan kondisi seperti itu, maka pengguna jalan bisa menggunakan jalur Margoyoso-Jepara-Keling-Tayu-Pati.
“Sedangkan alternatif ketiga, jika dari arah barat maka bisa melewati rute Semarang-Lingkar Demak. Setelah itu, pengguna jalan mengambil rute Demak-Godong-Klambu-Kudus, selanjutnya jalur Lingkar Kudus-Pati,” jelasnya.
Nana juga mengimbau kepada masyarakat dari Semarang yang akan ke Surabaya, agar tidak melewati Demak. Hal tersebut karena memang bencana banjir yang melanda Demak lumpuhkan jalan Pantura.
“Namun langsung saja masuk tol Solo-Ngawi-Surabaya. Begitu juga sebaliknya,” sarannya.
Baca Juga: Banjir di Depan Pom Mangkubumi Tasikmalaya, Banyak Motor Mogok
Sementara itu, menurut data dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Demak, sampai hari Jumat kemarin, jumlah pengungsi akibat banjir mencapai 10.285 orang.
Bupati Demak, Eisti’anah pun mengaku, bahwa pihaknya masih melakukan upaya penanganan banjir, terutama di Kecamatan Karanganyar.
Humas Polres Demak melalui akun media sosialnya juga menginformasikan, bahwa banjir masuk lumpuhkan jalan pantura, terutama jalur utama Demak-Kudus.
Di jalan tersebut, ketinggian air mencapai 1,5 meter, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun empat. (Adi/R5/HR-Online)
 ruas Karanganyar (Demak)-Kudus masih lumpuh.){kind=link}