Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Setelah Partai Golkar dan PPP memberikan pernyataan politik bahwa akan mengusulkan calon Wakil Bupati Ciamis pengganti pasca H. Jeje Wiradinata yang sudah menyatakan mundur dari jabatannya, tampaknya menuai tanggapan dari Kaukus Muda Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Ciamis.
Aktivitas Kaukus Muda NU Ciamis, Maulana Sidik, menilai Partai Golkar dan PPP tidak beretika apabila ngotot ingin mengusulkan calon wakil bupati pengganti.
“Meski secara aturan diperbolehkan, karena PPP dan Golkar sama-sama partai pengusung Iing-Jeje, tetapi secara etika politik, manuver itu tidak elok dan tidak santun. Seharusnya Golkar dan PPP menghargai PDIP yang dulu sama-sama berjuang memenangkan pasangan Iing- Jeje di Pilkada Ciamis,” katanya, kepada HR Online, Senin (13/07/2015).
PDIP, lanjut Sidik, lebih pantas yang menentukan calon pengganti Jeje. Sementara Golkar dan PPP, kata dia, sudah sepantasnya mendukung usulan dari PDIP. “ Memang jabatan politik bukan warisan. Tetapi, untuk menghindari kegaduhan politik dan menjaga kondusifitas Ciamis, lebih baik PPP dan Golkar legowo saja,” ungkapnya.
Selain itu, ujar Sidik, sebelum melangkah kepada pemilihan calon wakil bupati pengganti, sebaiknya DPRD Ciamis melakukan konfirmasi kepada Bupati Ciamis apakah perlu ada wakil bupati pengganti pasca Jeje resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
“Karena yang saya khawatirkan justru Bupati tidak merasa perlu ada wakil bupati pengganti. Jadi, sebelum ribut-ribut rebutan kursi wakil bupati, sebaiknya tanyakan dulu ke bupati. Jangan sampai buang-buang energi. Sudah ribut-ribut rebutan kursi wakil bupati, tetapi bupatinya tidak merasa perlu,” ungkapnya. (es/R2/HR-Online)
Berita Terkait
DPRD: Kekosongan Kursi Wakil Bupati Ciamis Bisa Cepat Diisi
‘Rebutan’ Kursi Wabup Ciamis, PPP dan Golkar Tetap Ngotot