Senin, Juni 2, 2025
BerandaBerita TerbaruMonumen Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Pernah Jadi Markas PETA

Monumen Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Pernah Jadi Markas PETA

Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat merupakan salah satu monumen peringatan terhadap peristiwa yang terjadi di sekitar kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut adalah penculikan Soekarno dan Moh. Hatta.

Tak hanya itu, daerah ini juga merupakan markas bagi Pasukan Pembela Tanah Air atau PETA yang menjadi salah satu kekuatan pendukung selama masa kemerdekaan.

Untuk menghargai perjuangan ini, pemerintah membangun Monumen Tugu Kebulatan Tekad yang menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Konflik Golongan Tua dan Muda, Peristiwa Penting Jelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Monumen Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok

Peristiwa penculikan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok  menjadi salah satu peristiwa yang menggemparkan di sekitar kemerdekaan Indonesia.

Saat itu tidak banyak yang mengetahui golongan muda mengasingkan Soekarno dan Moh. Hatta sebelum peristiwa proklamasi kemerdekaan RI.

Meskipun alasannya adalah untuk mengamankan Soekarno, namun kesan ini seolah-olah merupakan alibi atas aksi penculikan terhadap tokoh sentral Indonesia kala itu.

Salah satu cara untuk mengenalkan peristiwa penculikan dan sejarah kota Rengasdengklok ini, maka dibangunlah Monumen Tugu Kebulatan Tekad.

Mengutip dari, “Monumen Perjuangan Daerah Jawa Barat” (1987), Sebuah tangan (kiri) mengepal dan mengacung ke langit, seakan-akan berteriak: “Merdeka!” Monumen yang tampak tegar itu mulai dibangun pada tahun 1950.

Pembangunan monumen ini sebenarnya tidaklah terlalu lama. Karena berselang dua bulan, tepatnya 17 Agustus 1950, Wakil Presiden Indonesia yaitu Moh. Hatta meresmikan monumen tersebut.

Biaya pembangunan monumen berasal dari hasil gotong royong masyarakat Rengasdengklok ini menghabiskan dana sebesar Rp. 35.000.

Pemugaran kembali dilakukan pada tahun 1972. Pada pemugaran yang pertama ini dilakukan atas inisiatif dari Legiun Veteran RI dan Kodim 0604 Karawang.

Pasca pemugaran pertama, monumen ini tidak pernah tersentuh lagi oleh pemerintah daerah Karawang. Pemugaran kembali baru dilakukan pada tahun 1984 ketika kondisi monumen telah rusak.

Bagi masyarakat Karawang, monumen ini merupakan monumen penting bagi sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pernah Menjadi Markas PETA

Alasan lainnya terkait aksi penculikan ke Rengasdengklok ini adalah karena wilayah ini merupakan daerah dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Baca Juga: Sejarah Hari Veteran Nasional dan Peristiwa Gencatan Senjata

Bahkan, daerah Rengasdengklok ini menjadi daerah yang berani mengibarkan bendera merah putih. Padahal kala itu pasukan Jepang masih bersenjata lengkap di Indonesia.

Aksi penurunan bendera Jepang dan pengangkatan bendera merah putih terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Kesatuan PETA Chudan Soebeno dan barisan pelopor pimpinan Masrin Hasani mennurunkan bendera Jepang tersebut dan menggantinya dengan bendera merah putih.

Meskipun terlihat sederhana, nyatanya penurunan bendera “Hinomaru” tersebut sangat berisiko.

Mengutip dari, “Sejarah Jawa Barat Untuk Pariwisata” (1974), Daerah Rengasdengklok menjelang proklamasi sendiri menjadi markas PETA. Kala itu Komandan Umar Bachsan menjadi pemimpin PETA di Rengasdengklok.

Hal inilah yang membuat posisi Soekarno dan Moh. Hatta sebenarnya cukup aman dari pengaruh Jepang. Keduanya berada tidak jauh dari markas PETA, yaitu di rumah Djiau Kie Song.

Riwayat sejarah inilah yang menggambarkan betapa pentingnya Monumen Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok.

Nilai Filosofi

Monumen Tugu Kebulatan Tekad ini sebenarnya juga sering terkenal dengan nama Monumen Rengasdengklok hingga Monumen Proklamasi. Meskipun terlihat sederhana namun terdapat makna filosofis yang mendalam pada monumen tersebut.

Bagian tundangan tugu pada monumen ini menjadi simbol bagi perjuangan masyarakat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.

Pada bagian badan tugu yang berbentuk segi empat memiliki arti kesatuan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Monumen ini juga berbentuk bulatan yang menjadi simbol bagi kebulatan tekad para pejuang dalam merebut kemerdekaan.

Baca Juga: Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus, Tokoh Penting hingga Kontribusi Pramuka bagi Indonesia

Kepalan tangan kirinya memiliki makna kemerdekaan bangsa Indonesia. Tak hanya itu pada bagian monumen ini juga terdapat rantai dan tiang yang menjadi arti satu ikatan antara rakyat dengan Pancasila. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Angin Kencang Terjang Sumberjaya Ciamis, Belasan Rumah Rusak

Angin Kencang Terjang Sumberjaya Ciamis, Belasan Rumah Rusak

harapanrakyat.com,- Cuaca ekstrem angin kencang menerjang dua Dusun di Desa Sumberjaya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025). Akibatnya angin kencang itu, belasan...
Sejarah Administrasi dalam Islam, Peradaban yang Penuh Amanah

Sejarah Administrasi dalam Islam, Peradaban yang Penuh Amanah

Sejarah administrasi dalam Islam menjadi bagian penting dalam peradaban umat yang patut dikenang. Sejak awal sebagaimana tertera dalam catatan sejarah Islam, umat Islam sudah...
Cara Pasang Klakson Telolet Buat Motor, Dijamin Mudah dan Aman

Cara Pasang Klakson Telolet Buat Motor, Dijamin Mudah dan Aman

Hingga saat ini, klakson telolet buat motor masih menjadi modifikasi populer bagi pengendara. Selain unik, penggunaan klakson motor ini juga menjadi identitas menarik bagi...
Umidigi Note 100A, Smartphone Terjangkau dengan Performa Andal

Umidigi Note 100A, Smartphone Terjangkau dengan Performa Andal

Umidigi Note 100A resmi rilis pada Februari 2025 kemarin. Rilisnya HP Umidigi ini sontak saja langsung mencuri perhatian pecinta gadget berkat kombinasi harga terjangkau...
Hadits Tentang Hewan Kurban Lengkap dengan Keutamaannya

Hadits Tentang Hewan Kurban Lengkap dengan Keutamaannya

Umat muslim jangan sampai lewatkan hadits tentang hewan kurban. Terlebih lagi jelang hari raya Idul Adha. Dengan mengetahui bacaan tersebut, maka bisa berkurban sesuai...
Patroman Roller Squad

Liburan Asyik ala Patroman Roller Squad di Taman Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Mengisi waktu santai sore hari saat akhir pekan dengan berlatih menjadi kegiatan rutin bagi pecinta sepatu roda yang tergabung dalam Komunitas Patroman Roller...