Rumput hias yang terdapat di kawasan Taman Raflesia Alun-alun Ciamis kekeringan akibat kurang mendapat pasokan air. Photo : Eli Suherli/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Akibat kemarau panjang, kawasan Taman Raflesia Alun-alun Ciamis kini kondisinya gersang. Rerumputan yang tumbuh di kawasan ikon pusat kota Ciamis itupun mengering akibat kekurangan pasokan air.
Keuta LSM Pemuda Galuh, Eka Muntaha, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, pengelolaan taman yang kurang baik dan terurus berdampak terhadap kehidupan rumput penghias taman.
“Sangat terlihat ketika siang hari, taman alun-alun Raflesia Ciamis kondisinya gersang, ditambah banyak tanaman mati, sehingga taman tersebut seperti seolah tidak bertuan,” ungkapnya.
Eka menuturkan, selama ini Taman Raflesia Alun-alun Ciamis merupakan tempat yang nyaman untuk disinggahi baik siang hari maupun malam hari. Akan tetapi kondisinya sekarang sangat berbeda. Hal itu akibat tidak diurus oleh pemerintah daerah.
Menurut Eka, meski musim kemarau, seharusnya Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) Kabupaten Ciamis tetap mengurus taman dan menjaga agar tanaman yang ada di dalamnya terawat.
“Dari sisi penataan, kawasan Taman Raflesia Alun-alun Ciamis memang kini terang-benerang dengan berbagai lampu hiasan. Akan tetapi jika siang hari, tanaman di taman banyak yang kering kerontang akibat dibiarkan tanpa disiram. Itu sangat disayangkan,” katanya.
Eka menjelaskan, penataan kawasan Alun-alun Ciamis pastinya menggunakan anggaran besar. Akan tetapi sekarang ini justru dibiarkan tanpa perawatan, terlebih taman kerap kali dijadikan tempat berjualan sehingga merusak tanaman yang ada disana.
“Aturan larangan berjualan di taman terpampang jelas, namun masih ada saja yang tidak memahaminya. Apalagi seperti keberadaan becak cinta, lama-lama malah merusak pavingblok taman dan itu siapa yang harus disalahkan,” ujarnya. (es/Koran-HR)