Banjar Banjar, (harapanrakyat.com),- Keluhan pedagang Pasar Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, terus bergulir. Hal itu terkait lambatnya penanganan perbaikan jebolnya puluhan asbes atap los pasar akibat diterjang puting beliung yang terjadi hari Rabu lalu (14/10/2015).
Azis Yadi, salah satu pedagang, mengatakan, kerusakan tersebut memang masih menjadi tanggung jawab PT. Manuk Prima Perkasa. Dengan begitu, maka pihaknya mempertanyakan keseriusan pihak pengembang untuk memperbaikinya.
“Jika Pemkot Banjar susah untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pengembang, di Langen kan ada perwakilannya yang ikut mengurusi saat waktu pembangunan Pasar Muktisari, dan ngurusi administrasi pembayaran los pedagang,” ujar Azis, kepada HR, Senin (19/10/2015).
Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Asbes Pasar Muktisari Banjar Jebol
Beberapa orang perwakilan pengembang itu harus didatangi, sekaligus dipinta pertanggungjawabannya untuk secepatnya memperbaiki. Termasuk pedagang yang ada pun harus kompak ikut mendatangi dan minta kejelasan.
Azis juga menyebutkan, hancurnya atap bangunan pasar bukan hanya di satu sudut saja, tetapi hampir di semua sudut banyak kerusakan serupa. Menurutnya, hal ini lah yang harus diperhatikan dan ditanggulangi.
Selain pengembang, pemerintah kota melalui UPTD Pasar pun mestinya cepat tanggap memperbaiki atap Pasar Muktisari. Karena, menurut Azis, apa yang dirasakan pedagang sangat tidak adil bila kerusakan dibiarkan terlalu lama. Pasalnya, setiap hari pasar dibebankan retribusi.
Baca juga: Kerusakan Bangunan Pasar Muktisari Banjar Masih Tanggung Jawab Pengembang
“Jangan hanya mau menarik iuran dari para pedagang pasar, giliran ada yang perlu diperbaiki terkesan kurang tanggap. Emang iuran tiap hari pasar masuknya itu ke mana. Mengapa tidak dilakukan perbaikan dengan segera,” tanya Azis.
Pedagang lainnya, Oha, merasa sangat prihatin jika pihak pengembang maupun pemerintah tidak sanggup melakukan pembenahan. Keduanya sama-sama harus memiliki kepedulian dan tanggung jawab.
“Yang jelas tanpa menunggu pihak manapun, setelah kejadian kerusakan akibat angin putting beliung, beberapa sudut kerusakan asbes sudah ditangggulangi dengan uang iuran pedagang secara bersama. Bahkan, beberapa kali ada kebocoran atap di los yang saya tempati, di perbaiki dan tanggulangi sendiri,” ujarnya.
Namun, lanjut Oha, untuk yang kerusakannya parah hingga puluhan asbes, pihak pedagang tidak sanggup. Untuk itu menunggu cepat tanggap dan uluran pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait.
“Kalau pun tadi siang (Senin-red), saat hari pasar ada orang datang berpakaian dinas, mungkin itu pegawai pemkot. Namun, sangat disayangkan, pegawai berseragam dinas itu tidak ada yang mencoba berdialog dengan para pedagang. Mereka hanya memotret saja,” ujar Oha. (Nank/Koran-HR)