Batu Tulis Astana Gede Kawali. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Camat Kawali, Hidayat Taufik, mengatakan, selain dinamai Taman Surawisesa, di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-alun Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis pun akan dibangun sebuah replika Batu Tulis Astana Gede Kawali.
“Pada tahap kedua pembangunan RTH Alun-alun Kawali sudah direncanakan akan dibangun sebuah replika Batu Tulis. Batu Tulis ini pun berkaitan dengan sejarah Astana Gede Kawali,” ujarnya, kepada HR Online, Rabu (11/11/2015). [Baca juga: RTH Alun-alun Kawali Ciamis Dinamai Taman Surawisesa]
Sementara itu, dari catatan sejarah Astana Gede Kawali, batu tulis ini merupakan sebuah prasasti peninggalan Prabu Raja Wastu (Niskala Wastu Kancana), seorang petinggi kerajaan Kawali. Pada batu tersebut tertulis aksara dalam bahasa Sunda kuno yang bermakna petuah dari Prabu Raja Wastu.
Pada batu berbentuk trapesium yang panjangnya 72 x 73 cm, tebal 14,5 cm itu terdapat aksara sunda kuno yang menyebutkan, “nihan tapa(k) kawali nu siya mulia tapa ina pabu raja wastu ma*ad*g di kuta kawali nu mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sakulili* dayoh nu najur sakala desa aya ma nu pa(n)dori pakena gawe rahhayu pakon hobol ja ya dina buana”
Jika diterjamahkan kedalam bahasa Indonesia, aksara sunda kuno itu artinya, “inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa beliau Yang Mulia (bernama) Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali yang telah memperindah kraton Surawisesa, yang (menggali) membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang menyuburkan seluruh permukiman, kepada yang akan datang hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan (ke)menang(an) hidup di dunia,”. (Dji/R2/HR-Online)