Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Rampak Kendang, Tarian Tradisional Sunda Wujud Harmonisasi Kerukunan

Sejarah Rampak Kendang, Tarian Tradisional Sunda Wujud Harmonisasi Kerukunan

Sejarah Rampak Kendang menarik untuk menjadi pokok bahasan. Hal ini karena Rampak Kendang merupakan salah satu tarian kesenian khas Jawa Barat yang memiliki filosofi makna yang tersirat di balik gerakannya. Tarian ini berfungsi sebagai pagelaran acara-acara kebudayaan tertentu atau biasa juga terdapat pada sebuah resepsi pernikahan.

Baca Juga: Sejarah Tari Tiban, Wujud Permohonan Air Hujan di Desa Wajak Jawa Timur

“Rampak” berasal dari bahasa Sunda yang mempunyai arti serempak atau secara bersama-sama. Sedangkan kendang merupakan alat musik utama dalam pertunjukan tarian tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait tari Rampak Kendang ini, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Sejarah Rampak Kendang dan Arti Namanya

Salah satu kesenian khas Jawa Barat yang masih eksis dan berdiri tegak hingga saat ini adalah Rampak Kendang. Pagelaran kesenian ini biasanya terdapat pada acara -acara tertentu yang bersifat resmi.  

Secara arti nama, Rampak mempunyai arti  bersama, sementara kendang merupakan salah satu instrumen (waditra) gamelan. Oleh karena itu, rampak kendang berarti menabuh beberapa gendang secara bersama-sama atau serentak.

Melansir dari laman web jabarprov.go.id mencatat sejarah bahwa seni pertunjukan musik kreasi asal Jawa Barat ini merupakan hasil olahan komponis ternama Sunda bernama Gugum Gumbira. Rampak Kendang atau Rampak Gendang muncul secara bersama dengan seni tari Jaipong sekitar tahun 1980-an. 

Kala itu, alat musik kendang merupakan musik pengiring tarian jaipongan. Pertunjukannya saat ini sering berkolaborasi dengan alat musik modern sehingga menghasilkan tontonan yang lebih semarak, enerjik dan atraktif.

Ciri Khas Pertunjukan Tari Rampak Kendang

Dalam pementasan Rampak Kendang, formasi pemain biasanya berada di barisan paling depan. Masing-masing pemain memegang satu gendang gede atau gendang indung, serta dua kendang kulanter. 

Para pemain mengenakan pakaian khas Sunda, lengkap dengan ikat kepala (udeng) dari kain, yang mencerminkan identitas budaya yang kuat. Ciri khas utama pertunjukan Rampak Kendang adalah para pemainnya tidak hanya memainkan gendang sambil duduk diam, tetapi juga bergerak secara atraktif dan dinamis. 

Mereka menampilkan gerakan yang sinkron, menggerakkan tangan, kepala, serta badan, sambil tetap memainkan kendang dengan penuh semangat. Gerakan tariannya bersifat menghentak, energik, dan penuh ekspresi, menciptakan harmoni antara ritme musik dan tarian.

Selain itu, sering kali para pemain berteriak serentak saat melakukan atraksi atau diam secara tiba-tiba dalam waktu bersamaan. Hal ini semakin menambah kesan semarak, dramatis, dan memukau, menjadikan Rampak Kendang sebagai seni pertunjukan yang dinamis dan penuh daya tarik.

Baca Juga: Sejarah Tari Sampiung, Warisan Budaya Jawa Barat yang Bermakna

Alat Musik, Kolaborasi, dan Perkembangan Saat ini

Sejarah Rampak Kendang terkait alat musik dan kolaborasinya adalah menggunakan instrumen Gendang atau kendang. Alat musik ini merupakan instrumen dalam gamelan Jawa, yang berguna sebagai pengatur irama. 

Selain itu, peralatan musik lain dalam pertunjukan tarian tersebut adalah rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain. Semuanya bersatu padu membentuk satu kesatuan irama yang energik dan bersemangat.

Pada perkembangannya saat ini, pertunjukkan Rampak Gendang sering berkolaborasi dengan kesenian yang lain, seperti tari Jaipong atau menjadi musik pengiring lagu pop. Oleh karena itu, hasil kolaborasi tariannya sangat jauh

Tidak berhenti sampai situ saja, bahkan orang-orang dari luar negeri mengunjungi Indonesia hanya sekedar untuk mempelajari kesenian tersebut. Sebagai contoh, pernah ada salah satu universitas di Amerika membuka mata kuliah kesenian dengan menghadirkan dosen kesenian Indonesia khusus mempelajari Rampak Kendang.

Filosofi Nilai Kesenian Rampak Kendang

Sejarah Rampak Kendang merupakan kesenian yang mempunyai nilai representasi dari kebersahajaan masyarakat Sunda. Di dalam kesenian tersebut terdapat kaya akan nilai-nilai makna filosofis mendalam yang mencerminkan kerukunan dan harmonisasi dari keseluruhan masyarakat di wilayah tersebut. 

Harmonisasi kehidupan ini berlandaskan sifat-sifat kegotong-royongan dan keceriaan. Tarian kesenian tradisional ini menambah daftar kekayaan budaya nusantara yang mendunia dan sudah sepantasnya kita lestarikan.

Saat ini, kesenian Rampak Kendang biasa ditampilkan dalam berbagai acara-acara seperti: kebudayaan, resepsi pernikahan, dan dalam konferensi tingkat dunia untuk menjalin hubungan baik antar bangsa. Kesenian ini juga sering terdapat pada acara-acara festival seni dalam rangka mewujudkan kelestarian kebudayaan nasional. 

Baca Juga: Kesenian Jurig Sarengseng Juara Pertama Kirab Budaya Janur di Kota Banjar

Demikian ulasan terkait sejarah Rampak Kendang sebuah kesenian tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki nilai-nilai filosofis yang mendalam di dalamnya. Keberadaannya wajib kita jaga kelestariannya agar eksis dan berdiri untuk menambah daftar kekayaan budaya di negara Indonesia. (R10/HR-Online)

Isu Strategis Arah Pembangunan

Isu Strategis Arah Pembangunan Kota Banjar 2025-2029, Apa Saja Poin Pokoknya?

harapanrakyat.com,- Sejumlah poin isu strategis yang akan menjadi arah pembangunan Kota Banjar, Jawa Barat, disampaikan Wali Kota Banjar, Sudarsono saat rapat paripurna DPRD Kota...
Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Pentas PAI di Kota Banjar Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Pelajar

harapanrakyat.com,- Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mengasah kreativitas dan kepercayaan diri para pelajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN...
Latihan Pengendalian Massa

Polres Tasikmalaya Latihan Pengendalian Massa Unjuk Rasa Peringatan May Day 2025

harapanrakyat.com,- Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi potensi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, personel Polres Tasikmalaya Polda Jabar mengikuti latihan...
Pelatih Timnas Indonesia U-23

PSSI Tentukan Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 di Rapat Exco

Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 akan diumumkan dalam Rapat Exco, bukan melalui kongres. Hal itu Yunus ungkapkan...
Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...
Malut United Vs Persib

Menjelang Laga Malut United Vs Persib, Bojan Hodak Optimis Tim Maung Bandung Menang dari Laskar Kie Raha

Menjelang laga Malut United vs Persib, pelatih tim Maung Bandung, Bojan Hodak sempat mengeluhkan perjalanan panjang menuju Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Tim...