Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita BanjarPaguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar Laporkan Akun Medsos, Dugaan Ujaran Kebencian

Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar Laporkan Akun Medsos, Dugaan Ujaran Kebencian

harapanrakyat.com,- Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar, Jawa Barat, melaporkan dua akun media sosial yang diduga melakukan ujaran kebencian, Selasa (18/3/2025).

Dua akun tersebut dilaporkan ke Polres Kota Banjar, Polda Jabar, karena diduga telah melakukan ujaran kebencian di media sosial Facebook.

Kuasa Hukum Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar, Nesa Hadi mengatakan, postingan bermuatan ujaran kebencian itu diduga ditujukan kepada acara seleksi Pasanggiri Mojang Jajaka.

“Diadakannya seleksi pasanggiri ini kan tujuannya positif. Akan tetapi dalam postingan di Facebook ini dicapnya sebagai hal yang negatif,” kata Nesa Hadi, Selasa (18/3/2025).

Ia menyebutkan, dalam postingan media sosial tersebut menyampaikan adanya seleksi Mojang Jajaka di Kota Banjar sebagai ajang penularan HIV/AIDS, atau ajang mencari korban predator.

Baca Juga: Tebar Ujaran Kebencian Terhadap Tenaga Medis, Warga Kota Banjar Ini Akhirnya Meminta Maaf

“Itu yang kita sayangkan, dan itu berdampak kerugian khususnya bagi Paguyuban Mojang Jajaka. Pertama mungkin adanya krisis kepercayaan dari orang tua finalis, kedua karena kegiatannya bersifat swadaya. Nanti ini kedepannya akan berdampak kepada sponsorship,” terangnya.

Nesa juga menjelaskan, dalam postingan yang diunggah di media sosial Facebook itu sudah masuk unsur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024, atau perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Ini kalau kita lihat ada dua akun Facebook. Satu akun yang membuat ujaran kebencian sebagai provokasi, dan akun kedua yang menyebarluaskan,” jelasnya.

Lebih lanjut Nesa mengatakan, pihak Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar menyebut tidak mengetahui dan tidak mengenal siapa pemilik dari dua akun Facebook tersebut.

“Kami ultimatum kepada yang bersangkutan 1×24 jam harus melakukan klarifikasi dan mengajukan permohonan maaf. Jika tidak ada maka kami berharap aparat bisa terus memproses lewat jalur hukum,” tegasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

harapanrakyat.com,- Masyarakat Kabupaten Ciamis kini sudah bisa mengakses berbagai arsip penting dan juga bersejarah. Hal itu bisa dilakukan melalui Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)...
Tarif Dagang AS Mengguncang Ekspor Indonesia

Tarif AS Mengguncang Industri Ekspor, Jawa Barat Paling Terdampak, Apa Solusinya?

Harapanrakyat.com,- Tarif dagang yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) mengguncang industri ekspor di Indonesia. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Jawa Barat, daerah yang...
Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

harapanrakyat.com,- Polisi mengamankan puluhan juru parkir liar (Jukir) melalui operasi pencegahan aksi premanisme di wilayah hukum Polres Tasikmalaya, Selasa (20/5/2025). Mereka kemudian diberi tausiah...
Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...