harapanrakyat.com,- Kantor hukum Etu di Garut, Jawa Barat, banjir konsultasi dari pasien yang jadi korban dokter cabul. Para korban yang seluruhnya ibu hamil itu, mengeluh dan konsultasi hukum terkait perlakuan pelaku berinisial MSF.
Baca Juga: Polisi Geledah Kosan Oknum Dokter di Garut, Diduga Terkait Perkara Pelecehan Pasien
Namun sayang, dari sekian banyak yang konsul kepada kantor hukum Etu, tak satupun korban berani membuat laporan resmi ke penyidik kepolisian. Mereka mengaku takut dan stres, apabila sang suami tahu akan kejadian dugaan pelecehan tersebut. Sehingga lebih memilih diam dari pada berisiko suami marah.
Restu mengaku, hampir seluruh pasien yang konsultasi kepadanya mengeluh trauma, bahkan merasa terhina saat kasus dugaan pelecehan terbongkar.
“Sesudah ada kejadian ini keluhannya trauma, merasa terhina. Mungkin itu salah satu faktor tidak mau lapor, karena suaminya tidak tahu. Sejauh ini yang konsultasi ada 10 korban. Tata-rata pelecehan dilakukan di tempat klinik itu, dan ada yang di kafe,” kata Restu Nurasiyah, pengacara kantor hukum Etu, Sabtu (19/4/2025).
Korban Ungkap Modus Dugaan Pelecehan Dokter Cabul di Garut
Restu mengungkapkan, modus pelecehan yang tersangka lakukan beragam cara. Mulai dari tempat praktik di klinik, hingga mendatangi kafe tempat korban sarapan pagi.
Selain menggunakan bujuk rayu, pelaku bahkan nekat berbuat tak senonoh di muka umum. Yaitu, dengan cara memeluk dan meremas tangan dengan hasrat berlebihan.
“Untuk yang di kafe, si dokter itu ngejapri, dibalas lah sama korban. Ternyata datang ke lokasi si pasien itu lagi sarapan, kemudian meraba tangan, peluk sampai parfum dokter itu nempel di baju korban,” ungkapnya.
Lanjutnya menambahkan, modus pelecehan dokter cabul di klinik juga dilakukan pada saat korban diantar suaminya. Agar aksi tangan jahilnya tak diketahui oleh suami korban, maka sang suami disarankan fokus melihat monitor USG.
“memang pas ke klinik itu ada yang diantar suami. Namun pas USG, si suami harus tertuju ke monitor USG. Ternyata si tangan dokter itu meraba ke atas karena tidak terlihat sama suami pasien,” jelasnya.
Baca Juga: Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan
Sejauh ini hambatan korban dokter cabul enggan melapor resmi ke polisi, adalah rasa takut akan suami mengetahui kejadian yang sebenarnya. Para korban akhirnya lebih memilih konsultasi saja, daripada menuju posko pengaduan di Polres Garut.
“Hambatan sejak kemarin memang tidak berani melapor. Makanya saya kasih saran untuk membuat laporan, biar mematahkan pengakuan pelaku yang hanya mengaku ke 4 korban, padahal kan banyak,” pungkasnya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)