harapanrakyat.com,- Pasca kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur’an Al-Islami, Sumedang, Jawa Barat, 46 orang santri laki-laki terpaksa mengungsi ke tenda darurat. Kebakaran tersebut menghanguskan aula dan mushola ponpes yang berada di Dusun Pakemitan, RT 02/05, Desa Cimalaka, Kecamatan Cimalaka, Senin (12/5/2025) malam.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda Pondok Pesantren Darul Qur’an di Sumedang, Begini Kondisi Para Santri
Mengetahui musibah tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meninjau langsung ke lokasi kebakaran.
Sejumlah petugas gabungan, dikerahkan mendirikan tenda darurat untuk dipergunakan 46 santri laki-laki. Sementara santri perempuan, tetap berada di kobong yang lokasinya aman dari titik kebakaran.
Pemkab Sumedang memastikan kondisi seluruh santri Ponpes Darul Qur’an Al-Islami berjumlah 85 orang dalam kondisi aman pasca terjadinya kebakaran.
“Kita pastikan evakuasi para santri dulu pastikan mereka aman dan nyaman. Jumlah seluruh santri ada 85 orang, santri putra 46 orang nanti akan di tenda disatukan. Sementara untuk santri perempuan berjumlah 39 masih aman di lokasi kobong atau kamarnya yang jauh dari lokasi kebakaran,” kata Bupati Sumedang, Senin (12/5/2025).
Selain mendirikan tenda, Pemkab Sumedang juga memastikan semua kebutuhan para santri dapat terpenuhi. Termasuk meminta kepada PLN, untuk melakukan pengecekan dugaan korsleting listrik.
“Yang kedua agar tidak terjadi lagi arus pendek di tempat tersebut, PLN bisa memastikan untuk mengecek. Ketiga tentunya kita ingin menyiapkan kebutuhan-kebutuhan bagi para santriwan dan santriwati,” pungkasnya.
Baca Juga: Kebakaran di Lingkungan Padat Penduduk, Rumah Permanen di Sumedang Ludes
Sementara itu, guru Ponpes Darul Qur’an Sumedang, Ahmad Maulana (43) menduga, bahwa penyebab kebakaran dari arus pendek. Korsleting listrik tersebut di salah satu ruangan aula lantai dua yang menjadi tempat mengaji para santri. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)