harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengundang Edwin Septian ke Lembur Pakuan setelah video kemarahannya di depan RSUD Karawang viral di media sosial. Dalam pertemuan itu, Edwin menjelaskan langsung kronologi dan alasan yang membuatnya protes di depan RSUD Karawang.
Edwin merupakan warga asli Karawang yang kini berjualan ayam goreng, ia juga merupakan lulusan farmasi dari Universitas Buana Perjuangan Karawang. Ia menceritakan, anak pertamanya meninggal dunia pada hari pertama setelah dilahirkan di RSUD Karawang.
Edwin menjelaskan, setelah dokter memeriksa kondisi istrinya, mereka menyarankan agar bayi segera dilahirkan. Istrinya menjalani persalinan tanpa bius total, lalu petugas langsung membawa bayinya ke ruang perawatan dengan berat 1.200 gram.
Edwin melihat anaknya sudah memakai alat bantu napas, tetapi tidak dimasukkan ke ruang ICU bayi. Ia sempat mengumandangkan adzan untuk sang anak sebelum petugas memintanya keluar ruangan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sebut Pembangunan di Jawa Barat Kacau karena Hal Ini
Namun sekitar pukul 10.55 WIB, petugas memanggil Edwin kembali dan memberitahu bahwa bayinya telah meninggal dunia.
Edwin Protes di Depan RSUD Karawang, Dedi Mulyadi Minta Maaf
Mendengar cerita dari Edwin, Dedi Mulyadi mencoba memperjelas dengan bertanya kepada Edwin apakah menurutnya kejadian itu disebabkan oleh keterlambatan penanganan pihak RSUD Karawang.
“Jadi dalam rangka pemahaman Edwin adalah peristiwa ini terjadi karena keterlambatan penanganan?” tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Kamis (15/05/2025).
“Iya itu Pak,” jawab Edwin.
Dedi Mulyadi kemudian menyoroti perlakuan dari tenaga medis setelah operasi. Ia menanyakan apakah Edwin merasa kecewa terhadap sikap petugas medis.
“Terus sama dari perlakuan pasca operasinya ada aspek perlakuan dari tenaga medis yang Bapak tidak bisa menerimanya atas sikap-sikap yang tidak menunjukkan sikap profesional, yaitu bersikap ramah terhadap pasien yang sedang mengalami trauma psikologi,” kata Dedi Mulyadi.
“Betul Pak,” kata Edwin.
“Apa yang membuat Bapak marah? Demo sendiri?” tanya Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Anak SD di Indramayu Curhat soal Jalan Rusak, Ini Respon Dedi Mulyadi
Edwin kemudian menyampaikan, dalam proses pelayanan pasti ada kekurangan, namun ia berharap bisa bertemu langsung dengan pihak-pihak medis yang terlibat. Bukan hanya menerima permintaan maaf dari direktur rumah sakit.
“Memang dalam proses prosedur pelayanan pasti tidak ada yang sempurna. Cuman alangkah baiknya Edwin dipertemukan dengan pihak-pihak tersebut. Bukan hanya Direkturnya hanya sekedar minta maaf doang, tapi butuh penjelasan,” terang Edwin.
Dedi Mulyadi lalu menegaskan kembali maksud Edwin, bahwa ia menginginkan penjelasan langsung secara teknis dari pihak medis yang menangani. Jika penjelasan langsung diberikan, maka permasalahan dianggap selesai.
“Jadi Edwin ingin ada penjelasan secara teknis dari pihak yang menangani untuk minta maaf pada Edwin? Dan itu selesai masalahnya?” tanya Dedi Mulyadi.
“iya, selesai masalahnya,” ujar Edwin.
Dedi Mulyadi Minta Maaf
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah provinsi. Ia juga menegaskan akan meminta pihak RSUD Karawang untuk melakukan evaluasi bila ditemukan kesalahan dalam pelayanan.
Namun, Dedi Mulyadi juga berharap Edwin dapat menerima penjelasan apabila pihak RSUD Karawang mampu memberikan klarifikasi medis sesuai prosedur yang berlaku.
“Tetapi Edwin pun nanti harus bisa menerima apabila mereka bisa memberikan penjelasan secara medis, sesuai prosedur,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)