Wakil Bupati Ciamis, Oih Burhanudin, meninjau Nenek Iming dan Bili Arya Sukma, warga miskin yang ada di wilayah Kota Ciamis. Photo : Eli Suherli/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Nenek Iming (57), warga Lingkungan Bolenglang RT 03 RW 02 Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, luput dari perhatian pemerintah daerah. Saat ini Nenek Iming tinggal dengan cucunya, Bili Arya Sukma (4), dengan kondisi memprihatinkan.
Ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, Nenek Iming mengatakan, semenjak ditinggal Suami meninggal dunia akibat kecelakaan, dirinya hanya tinggal berdua dengan sang cucu. Sehari-hari dia mencari penghidupan dari memungut sampah.
“Untuk memenuhi kebutuhan dan membayar kontrakan rumah, saya setiap hari memungut sampah di sektiaran Kota Ciamis,” katanya.
Semenjak ditinggal suami, Iming mengaku harus banting tulang menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, dirinya juga harus berusaha mencari uang untuk membiayai penyakit hernia yang diderita cucunya selama dua tahun terakhir.
“Saya harus mengurusi cucu yang mengidap penyakit hernia. Kedua orangtuanya bekerja di Jakarta. Mau gimana lagi saat ini hanya bisa bersyukur dan terus menjalani aktifitas memungut sampah, sebab jika diam berarti saya tidak bisa makan,” ujarnya.
Melihat kondisi seperti itu, Wakil Bupati Ciamis Oih Burhanudin merasa prihatin. Terlebih di wilayah perkotaan Ciamis masih terdapat warga miskin seperti Nenek Iming. Pada kesempatan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016, Oih bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Ciamis mengunjungi Nenek Iming.
Selaku Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan, Oih mengimbau seluruh jajaran pemerintahan desa, kelurahan hingga kecamatan untuk melakukan pendataan kembali warga miskin yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Informasi dari wartawan memang sangat penting, terutama tentang rumitnya penanggulangan kemiskinan, seperti Nenek Iming dan cucunya yang tidak dapat mengakses program penanggulangan kemiskinan karena terkendala dokumen kependudukan,” ujar Oih.
Padahal, lanjut Oih, jika Nenek Imim dan Bili memiliki dokumen kependudukan, biaya operasi pembengkakan kelamin Bili bisa ditangung oleh program Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Walagri yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis.
“Ini menjadi pelajaran berharga bagi siapapun agar benar-benar memperhatikan dokumen kependudukan. Karena sangat penting untuk mengakses program bantuan kemiskinan dari pemerintah,” ujar Oih sambil memberikan bantuan biaya berobat Bili.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ciamis, H. Adang Darajat, mengaku siap memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukan untuk Nenek Iming beserta sang cucu. (Es/Koran-HR)