Sabtu, Mei 24, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris Kota Hujan

Sejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris Kota Hujan

Sejarah Taman Kopi Bogor memang menyimpan kisah menarik di baliknya. Kota Bogor, dengan julukan “Kota Hujan,” bukan hanya populer karena keindahan alam dan udara sejuknya, tetapi juga karena kekayaan sejarah dan warisan budayanya. Salah satu destinasi wisata yang punya nilai historis mendalam adalah Taman Topi Bogor. Dalam catatan sejarah Indonesia, tempat ini bukan hanya taman rekreasi biasa saja. Akan tetapi menjadi saksi bisu perjalanan panjang tata kota Bogor sejak era kolonial hingga modern.

Baca Juga: Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Taman Topi Bogor, Jejak Kolonial: dari Wihelmina Park hingga Kebon Kembang

Kilas balik Taman Topi Bogor dapat kita telusuri jauh ke belakang, sejak masa kekuasaan Hindia Belanda. Pada tahun 1882, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Buitenzorg – Batavia, pemerintah kolonial membangun Wihelmina Park Stasiun. Taman ini menjadi tempat penyambutan bagi penumpang kereta yang baru tiba di Bogor, menyajikan pemandangan asri dengan deretan pohon bunga yang tertata rapi.

Pada era setelah kemerdekaan, sebagian lahan taman mengalami perubahan fungsi menjadi terminal dan pasar kota. Namun, bagian yang tersisa dinamai Taman Kebon Kembang oleh warga lokal. Nama ini muncul karena masyarakat Bogor lebih akrab menyebut Wihelmina Park sebagai “kebon kembang”, tempat banyak bunga bermekaran.

Transformasi Menjadi Taman Ria Ade Irma Suryani

Tahun 1975 menjadi momen penting dalam sejarah Taman Topi Bogor. Pemerintah mengganti fungsi taman menjadi taman hiburan keluarga dan memberi nama Taman Ria Ade Irma Suryani, untuk mengenang putri Jenderal AH Nasution yang menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini mengalami perkembangan pesat.

Tak hanya menjadi taman hiburan, tempat ini juga dilengkapi berbagai wahana permainan seperti komidi putar, kereta kelinci, bom-bom car, hingga flying fox. Anak-anak dan keluarga dari berbagai penjuru menjadikan tempat ini sebagai tujuan rekreasi favorit di Bogor, terutama karena lokasinya yang strategis di dekat Stasiun Bogor.

Asal Usul Nama “Taman Topi”

Munculnya nama “Taman Topi” memiliki kisah unik dalam sejarah Taman Topi Bogor. Meskipun secara resmi bernama Plaza Kapten Muslihat untuk mengenang pahlawan lokal Kapten Tubagus Muslihat, namun masyarakat lebih sering menyebutnya sebagai Taman Topi. Nama ini berasal dari keberadaan beberapa bangunan berbentuk topi raksasa berwarna-warni yang tersebar di area taman, salah satunya menyerupai topi Meksiko.

Topi-topi tersebut menjadi ikon visual yang mencolok dan mudah mereka kenali, sehingga nama “Taman Topi” melekat kuat di ingatan masyarakat dan pengunjung. Bahkan wisatawan dari luar kota pun lebih mengenal tempat ini dengan nama tersebut daripada nama resminya.

Kejayaan dan Kemunduran

Pada dekade 1980 hingga 2000-an, Taman Topi menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Bogor, serupa dengan Dufan di Ancol. Lokasinya yang dekat dengan stasiun membuat tempat ini selalu ramai oleh pengunjung, baik oleh warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Baca Juga: Sejarah Kampung Sawah Bekasi dan Alasan Disebut ‘Segitiga Emas’

Namun, seiring waktu, Taman Topi mulai kehilangan daya tariknya. Faktor modernisasi, munculnya destinasi baru, dan kurangnya revitalisasi membuat taman ini perlahan meredup. Pada awal 2020, pemerintah Kota Bogor resmi menutup operasional taman ini, dengan rencana mengubahnya menjadi alun-alun kota yang lebih representatif.

Revitalisasi untuk Masa Depan

Meski telah berhenti beroperasi, sejarah Taman Topi Bogor tak akan mudah begitu saja terlupakan. Pemerintah Kota Bogor merencanakan revitalisasi total terhadap area bekas taman ini untuk mengembalikannya pada fungsi awal sebagai ruang hijau publik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan kota sekaligus penyediaan ruang terbuka yang nyaman bagi masyarakat.

Revitalisasi ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah menghargai nilai historis tempat tersebut, serta ingin melanjutkan semangat rekreasi keluarga yang dulu melekat di Taman Topi. Harapannya, transformasi taman ini tetap menyimpan unsur sejarah dan tidak menghapus jejak masa lalu yang membentuk identitas kota.

Taman Topi dalam Ingatan Kolektif Warga

Bagi warga Bogor, Taman Topi Bogor bukan sekadar tempat rekreasi saja. Akan tetapi juga bagian dari kenangan masa kecil, titik pertemuan teman lama, hingga lokasi piknik keluarga yang hangat. Banyak cerita lucu dan indah yang tercipta di taman ini. Mulai dari mencoba wahana untuk pertama kalinya hingga sekadar duduk menikmati udara segar di bawah pohon rindang.

Bahkan hingga kini, banyak warga yang berharap nama “Taman Topi” tetap dipertahankan meskipun bentuk fisik dan fungsinya berubah. Ini menunjukkan betapa kuatnya nilai emosional dan historis yang terkandung dalam taman ini.

Warisan Abadi di Tengah Kota

Perjalanan historis Taman Topi Bogor adalah kisah panjang tentang transformasi ruang publik yang mencerminkan dinamika kota Bogor itu sendiri. Dari taman kolonial, terminal, hingga taman ria yang penuh tawa, semua fase itu membentuk warisan budaya yang layak dilestarikan.

Baca Juga: Sejarah Tasikmalaya Kota Santri yang Sebenarnya, Wajib Tahu

Demikian sejarah Taman Topi Bogor. Ketika suatu hari taman ini kembali dibuka sebagai alun-alun atau taman kota modern, harapannya identitas lamanya tidak dilupakan. Sebab, di balik bentuk topi-topi besar yang unik dan warna-warni, tersimpan cerita tentang sebuah taman yang menjadi bagian penting dari wajah dan jiwa Kota Bogor. (R10/HR-Online)

Jalan Raya Banjar-Cimaragas

Hati-Hati! Jalan Raya Banjar-Cimaragas Amblas Akibat Hujan Deras

harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, pada Jumat (23/5/2025) sore, menyebabkan Jalan Raya Banjar-Cimaragas, Blok Junti, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar,...
Bupati Ciamis Pilih Pesantren untuk Bina Anak Bermasalah, Ini Alasannya

Bupati Ciamis Pilih Pesantren untuk Bina Anak Bermasalah, Ini Alasannya

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Ciamis punya cara sendiri untuk membina anak-anak nakal atau bermasalah di Ciamis. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya akan memasukan anak atau pelajar...
Timnas Kehilangan Pemain Kunci

Timnas Kehilangan Pemain Kunci Keturunan Kepulauan Tanimbar Jelang Piala Dunia, Patrick Kluivert Putar Otak!

Menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert harus putar otak mengatur strategi baru. Pasalnya, Timnas kehilangan pemain kunci keturunan...
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Punya Semangat Peduli Lingkungan Hidup yang Kuat Lewat Industri Bambu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Punya Semangat Peduli Lingkungan Hidup yang Kuat Lewat Industri Bambu

harapanrakyat.com,- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan melalui pengembangan industri bambu di Indonesia. Ia punya semangat eco concious. Direktur...
Janji Program 100 Hari

Perbaikan Jalan Rusak Turut Jadi Tuntutan Buruh Saat Tagih Janji Program 100 Hari Kerja Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Buruh yang terdiri dari Forum Solidaritas Buruh (FSB) dan Serikat Buruh Muslimin (Sarbumusi) Kota Banjar, Jawa Barat, tak hanya menuntut Perda Ketenagakerjaan saat...
Viking Persib Club Distrik

Nobar Akhir Liga 1, Viking Persib Club Distrik Sumedang akan Gelar Ngagogo dan Konvoi

harapanrakyat.com,- Viking Persib Club Distrik Sumedang, Jawa Barat, akan menggelar nonton bareng (nobar) pertandingan pekan terakhir Liga 1 musim 2024-2025 antara Persib Bandung melawan...