Pemkab Dinilai Lamban Bantu Korban
Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sedikitnya 500 tenda PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berada di jalur simpadan pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Selasa pagi (14/2), porak-poranda diterjang angin kencang yang melanda kawasan itu. Tidak hanya kios saja yang porak poranda, tetapi beberapa rumah milik warga pun ikut diterjang angin kencang yang berlangsung hampir setengah jam itu. Pohon besar yang berada tak jauh dari daerah pantai pun ikut tumbang.
Peristiwa angin kencang ini melanda dua desa di Kecamatan Pangandaran, yakni menyapu Desa Pangandaran dan Desa Pananjung, tepatnya di blok pantai barat. Beruntung, peristiwa angin kencang itu tidak merenggut korban jiwa. Hanya, kerugian akibat bencana angin kencang ini, ditaksir milyaran rupiah.
Menurut salah seorang warga Pangandaran, Tetep K, peristiwa angin kencang ini terjadi pada pukul 04.30 WIB, Selasa (14/2). Sebelum terjadi angin kencang, terjadi hujan yang cukup lebat di kawasan pantai. Tak lama berselang, ketika hujan semakin lebat, tiba-tiba datang angin kencang. Hujan lebat yang disertai angin kencang itu berlangsung selama setengah jam, hingga memporakporandakan sejumlah tenda PKL, pohon dan rumah milik warga.
â Awalnya sih hujan biasa. Tetapi tiba-tiba hujan menjadi lebat dan disertai angin kencang. Angin kencang itu sepertinya datang dari arah laut, langsung menyapu tenda-tenda PKL, â ujarnya, kepada HR, Selasa ( 14/2).
Tetep mengatakan, warga di sekitar pantai terlihat panik ketika terjadi angin kencang. Pasalnya, angin kencang yang disertai hujan lebat itu belum pernah terjadi sebelumnya. â Kepanikan warga semakin memuncak, ketika melihat tenda-tenda PKL dan pohon satu persatu tumbang diamuk angin kencang. Warga pun lari berhamburan menyelamatkan diri karena takut tertimpa reruntuhan pohon atau bangunan, â ujarnya.
Sementara itu, pada siang harinya, pemilik kios PKL yang tendanya hancur akibat terjangan angin kencang sibuk membereskan barang dagangannya. Ada beberapa barang yang bisa diselamatkan, adapun barang yang ikut hancur tertimpa reruntuhan tenda.
Namun, hingga Selasa (14/2) siang, belum tampak aparat dari Pemkab Ciamis membantu warga saat membersihkan puing-puing reruntuhan akibat bencana angin kencang tersebut. Hal itu pun dikeluhkan oleh warga setempat. Menurut salah seorang warga, Pemkab terkesan acuh dalam membantu mengevakuasi puing-puing reruntuhan akibat bencana tersebut.
â Lihat saja, hingga siang ini tidak ada satu pun aparat Pemkab yang datang ke sini. Kalau ditanya apakah saya kecewa, ya jelas kecewa mestinya Pemkab tanggap terhadap bencana ini. Karena kerugian warga akibat bencana ini, cukup besar, â ujarnya.
Dihubungi terpisah, Camat Pangandaran, Dadi Mudiana, mengatakan, bencana angin kencang ini belum bisa diprediksi berapa total kerugian yang di derita oleh warga, khususnya oleh pemilik kios PKL pantai Pangandaran.
Menurut Dadi, lokasi yang paling parah akibat bencana angin kencang ini dominan berada wilayah pantai barat. Sedangkan di wilayah pantai timur kerusakannya tidak seberapa. â Dari laporan yang kami terima, ada juga 14 perahu nelayan yang rusak terbawa angin kencang dan 3 perahu rusak berat. Mengenai kejadian bencana ini, sudah kami laporkan ke BPBD Kabupaten Ciamis dan Pak Bupati, â katanya. (Amlus)