harapanrakyat.com,- Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 3,7 magnitudo, mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 03.10 WIB. Getaran gempa bumi terasa cukup kuat di 3 wilayah kecamatan, yakni Cisarua, Sumedang Utara, serta Kecamatan Sumedang Selatan.
Baca Juga: Ratusan Rumah di 7 Kecamatan di Garut Rusak Akibat Gempa Bumi
Akibat gempa ini, beberapa bangunan mengalami kerusakan. Di antaranya plafon Masjid Al-Kamil di komplek Pemda Sumedang. Kemudian, 1 rumah warga di Dusun Pasirsoka, Desa Kebonkalapa, mengalami kerusakan cukup parah, terutama di bagian dapur yang ambruk serta genting berjatuhan.
Pemilik rumah yang terdampak, Juhana (75), menceritakan saat terjadinya gempa. Ia sempat mendengar suara gemuruh saat gempa terjadi.
“Jam 3 subuh saya kebangun karena ada getaran. Nggak lama, tapi cukup terasa. Tiba-tiba dinding dapur rubuh, terdengar suara gemuruh,” kata Juhana Rabu (21/5/2025).
Langkah BPBD Pasca Gempa 3,7 Magnitudo yang Mengguncang Sumedang
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, bahwa secara keseluruhan kondisi Sumedang pasca-gempa masih dalam keadaan aman. Namun, beberapa rumah memang dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
“Kerusakan terjadi terutama pada bangunan yang usianya sudah tua, dan tidak menggunakan konstruksi tahan gempa. Seperti dapur rumah warga di Desa Kebonkalapa yang ambruk,” kata Atang.
BPBD bersama Forkopimcam Cisarua langsung bergerak cepat meninjau kondisi di lapangan. Pihaknya juga sudah melakukan upaya penanganan darurat. Mulai dari edukasi warga, evakuasi barang-barang, hingga sterilisasi area terdampak agar tidak dihuni sementara waktu.
“Untuk penanganan, kami dari BPBD berkoordinasi dengan Forkopimcam Cisarua, untuk melakukan treatment di lapangan. Pertama dengan memberikan edukasi kepada warga yang terdampak, agar berhati-hati dan tidak menghuni rumah itu,” ucapnya.
Atang menyebutkan, pusat gempa yang mengguncang Sumedang, terdeteksi berasal dari sesar Cipeles di kedalaman 4 kilometer, Desa Rancamulya Kecamatan Sumedang Utara. Kejadian ini merupakan rentetan gempa Sumedang yang terjadi pada tahun 2024 lalu.
“Ini merupakan pusat gempa atau dari sesar Cipeles Blok Cimuja. Jadi kejadian gempa ini merupakan mungkin tidak jauh rentetannya dengan kejadian gempa di awal tahun 2024,” ujarnya.
Baca Juga: Sejumlah Sekolah Rusak Terdampak Gempa di Sumedang Mulai Diperbaiki
Atang menambahkan, bahwa pemerintah daerah dan perangkat desa akan berkoordinasi untuk menyediakan tempat tinggal sementara bagi warga terdampak, sambil memastikan keamanan kawasan pasca gempa yang mengguncang Sumedang.
“Kemudian langkah kedua mengevakuasi barang-barang yang lokasinya terdampak gempa. Selanjutnya membuka sisa bangunan yang terdampak untuk tidak dihuni kembali,” pungkasnya.
Meski tidak ada gempa susulan, namun pihaknya mengimbau agar warga tetap waspada. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)