harapanrakyat.com,- Hari Hipertensi Sedunia jatuh setiap tanggal 17 Mei. Peringatan tersebut dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, untuk melakukan pola hidup sehat mencegah hipertensi.
Baca Juga: Pekan Glaukoma Sedunia, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Mata
Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia tersebut, pada Kamis, 15 Mei 2025 lalu, RSUD Pandega Pangandaran mengadakan edukasi dengan tema “Diet untuk Penderita Hipertensi”. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien menghadirkan ahli gizi RSUD Pandega, Dwiana Destya Putri, S.Gz.
Ia menjelaskan, bahwa hipertensi adalah istilah medis yang umumnya disebut darah tinggi. Jadi, seseorang terkena hipertensi, jika tekanan darahnya sampai melebihi 140/90 mmHg.
Lantas apakah penyakit ini berbahaya? Ternyata kondisi ini bisa memicu sejumlah penyakit komplikasi. Bahkan bisa meningkatkan risiko stroke, jantung, sampai kematian.
“Oleh karena itu, hipertensi sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam. Bahkan sebagai salah satu penyebab umum kematian di dunia,” katanya.
Dokter RSUD Pandega Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat di Hari Hipertensi Sedunia
Lanjutnya menambahkan, bahwa pola makan juga sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Sedangkan salah satu cara untuk mencegah hipertensi adalah dengan diet yang tepat. Sebab, diet yang tepat tak hanya bisa menurunkan tekanan darah, namun juga mencegah terjadinya komplikasi, seperti jantung dan stroke.
Selain itu, membatasi konsumsi garam natrium juga sangat penting. Adapun batas maksimal untuk mengonsumsi garam untuk pasien hipertensi, adalah sekitar setengah sampai 1 sendok teh/har.
“Natrium banyak ditemukan dalam garam dapur, penyedap rasa, makanan kemasan, roti, kecap, dan saus,” jelasnya.
Di acara Ngobatan dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia, Dwiana juga menyarankan, pasien hipertensi sebaiknya menghindari makanan kolesterol dan tinggi lemak jenuh. Makanan tersebut seperti gorengan, mentega, seafood, jeroan, dan daging merah.
“Adapun yang disarankan, memakan makanan berserat tinggi, kalsium, magnesium, dan kaya kalium,” jelasnya.
“Menerapkan pola makan seperti itu, dapat membantu mengontrol tekanan darah secara alami,” jelasnya menambahkan.
Lebih lanjut Dwiana menambahkan, bagi penderita hipertensi tidak hanya mementingkan makanan saja. Namun juga perlu menjalankan perubahan dalam gaya hidup.
Baca Juga: Cegah Kanker Serviks, RSUD Pandega Pangandaran Dukung Vaksinasi HPV
Sebagai contoh adalah rutin melaksanakan aktivitas fisik dan melakukan olahraga, hindari stres. Kemudian, tidak mengonsumsi minuman soda dan alkohol, tidak merokok, serta memantau tekanan darah secara rutin.
“Dengan adanya kegiatan di Hari Hipertensi Sedunia ini, kami harap masyarakat makin peduli terhadap kesehatan. Khususnya untuk mencegah dan mengelola hipertensi,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)