Sabtu, Juni 7, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Leuwigajah Cimahi dan Kaitannya dengan Sultan Palembang

Sejarah Leuwigajah Cimahi dan Kaitannya dengan Sultan Palembang

Penamaan suatu kawasan di Indonesia sering kali sarat akan makna, bahkan tak jarang berkaitan dengan peristiwa penting hingga tokoh legendaris. Di Cimahi misalnya, kita dapat menjumpai daerah bernama Leuwigajah. Menariknya, terdapat rekam jejak panjang di balik sejarah Leuwigajah Cimahi.

Baca Juga: Sejarah Pecahnya Keraton Solo dan Jogja dari Keutuhan Mataram Islam

Bagaimana tidak, nama tersebut bukan sekedar penanda geografis semata. Melainkan menyimpan kisah seorang tokoh berpengaruh dari abad ke-18 yang konon memiliki hubungan erat dengan kemunculan Leuwigajah itu sendiri. Bagaimana kisah itu bermula? Mari kita telusuri lebih detail bagian dari sejarah Indonesia di bawah.

Mengulas Sejarah Leuwigajah Cimahi

Leuwigajah tidak bisa kita lepaskan dari sejarah Batulayang. Sebuah kabupaten kecil yang dulunya berada di bawah naungan Bandung Induk di bagian barat. Wilayah ini dahulu populer sebagai kawasan yang subur dan strategis.

Ada salah satu tokoh penting dalam sejarah Batulayang yakni Dalem Abdul Rahman. Ia merupakan seorang Dalem atau pemimpin Batulayang yang menjabat sekitar tahun 1770 hingga 1779 Masehi.

Dalem Abdul Rahman bukan tokoh biasa. Ia terkenal memiliki kesaktian dan kemampuan luar biasa dalam berbagai hal. Keberaniannya menjadi legenda, terutama ketika kabar kesaktiannya sampai ke telinga Sultan Palembang di Sumatera Selatan.

Kala itu, wilayah Palembang rentan dari serangan kawanan gajah liar yang merusak pemukiman dan sawah-sawah penduduk. Sultan Palembang yang sudah kehabisan akal, akhirnya meminta bantuan Dalem Abdul Rahman untuk mengatasi masalah tersebut.

Menanggapi permintaan ini, Dalem Abdul Rahman pun meninggalkan Batulayang dan bertolak ke Palembang. Sementara kepemimpinan wilayahnya ia amanatkan kepada sang adik untuk beberapa waktu.

Misinya Berhasil dan Mendapat Hadiah Gajah

Setibanya di Palembang, Dalem Abdul Rahman menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Berkat kemampuan saktinya, ia akhirnya berhasil menjinakkan bahkan menghalau gajah-gajah liar yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi warga.

Keberhasilan tersebut tidak hanya mengakhiri kekacauan. Namun juga meninggalkan kesan mendalam bagi Sultan Palembang. Sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan, Sultan Palembang memberikan hadiah istimewa kepada Dalem Abdul Rahman berupa seekor gajah jinak. Hadiah inilah yang nantinya menjadi cikal bakal sejarah Leuwigajah Cimahi.

Dalem Abdul Rahman pun kembali ke Batulayang membawa gajah tersebut. Kehadiran hewan yang langka itu sontak menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Penduduk sekitar yang belum pernah melihat gajah langsung merasa takjub.

Baca Juga: Sejarah Bekasi Kota Patriot, Jejak Panjang Perjuangan dan Identitas

Penamaannya dari Tempat Pemandian Gajah

Selama tinggal di Batulayang, gajah pemberian Sultan Palembang tidak hanya berada di kandang. Melainkan sering digembala oleh Dalem Abdul Rahman. Salah satu wilayah yang kerap menjadi tempat perlintasan adalah daerah yang kini populer sebagai Cimahi.

Saat itu namanya masih Cilokotot. Dalem Abdul Rahman menggiring gajah ke padang rumput subur di wilayah Kebon Rumput, Baros dan juga Cibogo. Namun ada satu tempat yang menjadi titik dalam perjalanan harian gajah. Ini adalah sebuah lubuk atau cekungan sungai yang dalam dan berair jernih.

Di situlah, sang gajah selalu dimandikan sebelum pulang ke Batulayang. Karena aktivitas memandikan gajah terjadi secara rutin di Cimahi, masyarakat mulai menyebutnya dengan nama Leuwigajah yang menjadi sejarah hingga sekarang.

Secara etimologis, “Leuwigajah” berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda. Mencakup istilah “leuwi” yang berarti lubuk (cekungan sungai) dan “gajah”. Maka, Leuwigajah secara harfiah berarti “lubuk tempat memandikan gajah”.

Jadi Cikal Bakal Nama Sejumlah Kampung

Seiring berjalannya waktu, kampung tempat Dalem Abdul Rahman tinggal dan menggembala gajah pun mendapat pengaruh dari keberadaan hewan besar itu. Masyarakat mulai menyebut kawasan tersebut sebagai Kampung Gajah.

Kemudian terpecah menjadi dua dengan nama Kampung Gajah Mekar dan Kampung Gajah Eretan. Nama-nama ini bertahan cukup lama dan terwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Bahkan hingga hari ini, jejak sejarah Dalem Abdul Rahman masih bisa kita temukan dalam bentuk situs pemakaman dan petilasan.

Baca Juga: Sejarah Mbah Dalem Bogor, Sosok Penting di Balik Penyebaran Islam Kota Hujan

Makam Dalem Abdul Rahman atau Dalem Gajah terdapat di Kampung Bojong Laja, Kutawaringin. Selain itu, terdapat pula lokasi yang konon menjadi makam Eyang Gajah Eretan dan Eyang Gajah Palembang di wilayah serupa. Semua situs tersebut turut memperkuat bukti sejarah Leuwigajah Cimahi. (R10/HR-Online)

Ribuan Warga di Sumedang Berdesakan Antre Saat Pembagian Daging Kurban

Ribuan Warga di Sumedang Berdesakan Antre Saat Pembagian Daging Kurban

harapanrakyat.com,- Ribuan warga sembari membawa anak-anak mereka rela antre dan berdesakan berjam-jam, demi mendapatkan satu kantong plastik berisi daging kurban. Pembagian daging kurban tersebut...
Pemain Naturalisasi Main di Liga

Kabar Baik, PSSI Bolehkan Pemain Naturalisasi Main di Liga 1 Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir baru saja mengumumkan kabar yang menggembirakan. Pasalnya kini PSSI sudah merestui pemain naturalisasi main di Liga 1 Indonesia. Bukan tanpa...
Pelatih Bojan Hodak

Baru Raih Gelar Juara, Pelatih Bojan Hodak Langsung Buat Rencana Persib untuk Liga 1 Musim Depan

Sukses meraih gelar juara Liga 1 2024-2025, Persib Bandung tak mau terlena. Persaingan yang semakin ketat untuk mempertahankan gelar juara membuat pelatih Bojan Hodak...
Dukung Dieng Caldera Race 2025, bank bjb Hadirkan Promo Eksklusif

Menabung di bank bjb Bisa Ikut Ajang Dieng Caldera Race 2025

harapanrakyat.com,- Dieng Caldera Race 2025 menjadi ajang yang paling banyak dinantikan oleh para pelari trail. Sebab, ajang yang berlangsung dari 20-21 Juni 2025 ini,...
Dukung Program 3 Juta Rumah, Komitmen bank bjb Wujudkan Hunian Layak bagi Rakyat

Dukung Program 3 Juta Rumah, Komitmen bank bjb Wujudkan Hunian Layak bagi Rakyat

harapanrakyat.com,- bank bjb berkomitmen untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Komitmen tersebut salah satunya dukungan terhadap Program 3 Juta Rumah. Baca Juga: bank...
Sambut Hari Jadi Ciamis ke-383, Perumda Tirta Galuh Tawarkan Promo Pemasangan Baru

Sambut Hari Jadi Ciamis ke-383, Perumda Tirta Galuh Tawarkan Promo Pemasangan Baru

harapanrakyat.com,- Menyambut Hari Jadi Kabupaten Ciamis yang ke-383 tahun 2025, Perumda Air Minum Tirta Galuh Ciamis mengadakan promosi untuk pemasangan baru. Bukan itu saja...