harapanrakyat.com – Upaya pencegahan DBD, Pemkot Bandung Jawa Barat meluncurkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Lebih jauh, pelatihan kader Juru Pemantau Jentik ini dengan menggandeng sektor swasta.
Baca Juga : Kasus DBD di Kota Bandung Mulai Turun, Dinas Kesehatan Imbau Warga Tetap Waspada Penyakit Lainnya
Sekda Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengatakan DBD masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia.
“Kami tidak ingin ada lagi nyawa yang direnggut karena virus dengue. Pencegahan harus dimulai sekarang, sebelum musim hujan tiba,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, dalam gerakan tersebut pihaknya juga berkolaborasi swasta, terutama yang bergerak dalam isu kesehatan masyarakat. Tidak hanya bertujuan mencegah DBD di Kota Bandung, tetapi juga penyakit lain akibat nyamuk seperti chikungunya, malaria, dan kaki gajah.
“Kita mendorong tiap rumah punya satu Jumantik aktif. Para lurah dan camat harus menggerakkan kader Posyandu dan PKK agar penyuluhan terus berjalan,” ujarnya.
Selain edukasi 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang), pihaknya mendorong masyarakat menambahkan satu langkah penting lainnya yaitu M. M yang ke-4 ini memiliki pengertian yakni mengoles lotion anti nyamuk untuk perlindungan tambahan.
Baca Juga : Bisa Jadi Contoh, Penerapan Teknologi Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Kota Bandung Sukses
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengakui wilayahnya merupakan daerah endemis DBD. Berdasarkan data, pada 2024 tercatat 7.680 kasus DBD. Sementara periode Januari–Juni 2025 sudah tercatat 1.653 kasus.
Oleh karena itu, Ia menjelaskan perlunya penguatan komitmen dan partisipasi masyarakat, termasuk dengan penggunaan teknologi informasi. Salah satunya adalah pengembangan sistem SEMPATI (Sistem Evaluasi dan Monitoring Penyakit Terintegrasi).
“Ini merupakan hasil kolaborasi dinas kesehatan dengan dinas komunikasi dan informasi. Untuk memantau kasus DBD secara real time di Kota Bandung dan mendukung tindakan cepat di lapangan,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)