Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Meski Ciamis terbilang kota kecil, namun aktivitas esek-esek di daerah ini ternyata cukup menggeliat, termasuk di komunitas Lelaki Sama Lelaki (LSL). Menurut LSM Wisma (lembaga penanggulangan HIV/AIDS) Ciamis, fakta hari ini, banyak remaja laki-laki di Ciamis yang terjerumus ke dalam komunitas tersebut.
“Bahkan, transaksi prostitusi atau esek-esek di kalangan gay sudah terjadi di Ciamis, dimana banyak remaja laki-laki yang menjual diri ke komunitas gay. Kalau di komunitas gay, pria yang melacurkan diri disebutnya PPS (Pria Pekerja Seks). PPS ini berbeda dengan gigolo. Kalau gigolo melacurkan diri kepada wanita,” ungkapnya, kepada Koran HR, pekan lalu. [Berita terkait: Miris! Gay, Biseksual dan Pelanggan Waria di Ciamis Terdata 1693 Orang]
Praktek prostitusi di kalangan gay, kata Deni, hampir setiap hari terjadi di Ciamis. Mereka terkadang menggunakan media sosial untuk menjajakan diri dalam mencari pelanggannya. “Bahkan, ada gay di Ciamis yang bertarif Rp. 1,5 juta. Dan praktek itu sudah menjadi profesinya dalam mencari uang,” katanya.
Praktek esek-esek di kalangan gay Ciamis, lanjut dia, memang masih tertutup. Namun, geliatnya kini mulai berangsur membuka diri. “Seperti di media sosial facebook, banyak grup facebook dengan judul komunitas gay Ciamis, komuntitas gay Banjarsari atau daerah-daerah lainnya di Ciamis,” ujarnya.
Deni mengatakan, pihaknya mengetahui adanya praktek prostitusi di komunitas Gay Ciamis, diperoleh dari laporan pendataan yang dihimpun dari petugas PPL penanggulangan HIV/AIDS LSM Wisma
“Petugas PPL yang bertugas di komunitas gay, otomatis dia juga pria gay. Jadi, kalau dengan sesama gay, mereka bisa saling terbuka. Contohnya, pria gay yang menjadi PPS, misalnya, dia dapat pelanggan baru, kemudian lapor ke PPL-nya. Setelah mendapat laporan, PPL langsung mendata pria pelanggan baru itu untuk kepentingan penanggulangan HIV/AIDS,” pungkasnya. (Bgj/Koran-HR)