Minggu, September 7, 2025
BerandaBerita TasikmalayaLaras Jiwa, Terapi Musik Tradisional Sunda Redakan Kecemasan Mahasiswa Tasikmalaya

Laras Jiwa, Terapi Musik Tradisional Sunda Redakan Kecemasan Mahasiswa Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Yayasan Sanggar Seni Astamekar sukses menggelar pagelaran terapi musik “Laras Jiwa” di Shelter Galunggung, Gunung Galunggung, pada Rabu (9/7/2025). Acara ini diikuti oleh 47 mahasiswa Universitas Siliwangi yang sebelumnya terdeteksi mengalami kecemasan sedang hingga berat berdasarkan tes GAD-7.

“Laras Jiwa” menggabungkan keindahan musik tradisional Sunda dengan kesegaran alam sekitar, menciptakan pengalaman terapeutik yang menyentuh emosi dan spiritual peserta. Tomi Ahmad Saputra, Pembina Yayasan Astamekar, menjelaskan, bahwa musik tradisi bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga bisa menjadi media penyembuhan jiwa.

Inspirasi pagelaran ini berasal dari praktik penyembuhan tradisional Abah Oman, maestro Calung Tarawangsa dari Cibalong, Tasikmalaya. Kisah kesembuhan seorang tetangga setelah Abah Oman memainkan “Meuncit Tarawangsa” menjadi dasar pengembangan “Musik Terapi Laras Jiwa” yang berbasis kearifan lokal.

Sebelum pagelaran, workshop persiapan melibatkan akademisi musik, komposer, psikiater, dan dokter neurologi. Mereka merancang struktur terapi berlandaskan filosofi Sunda “Opat Kalima Pancer”, yakni keseimbangan antara unsur alam (tanah, air, cahaya, udara) dan keseimbangan diri manusia.

Baca juga: Joget Dangdut saat Tahun Baru Islam di Kemenag Tasikmalaya Viral, Netizen: Mending ke Klasik

Rangkaian terapi meliputi, Nyeker (Earthing): Menghubungkan diri dengan bumi. Susuci: Penyucian panca indra dengan air. Nyeuseup Jagat: Latihan pernapasan untuk ketenangan. Rasukma: Penyerapan energi matahari untuk keseimbangan jiwa dan raga. Hipnoterapi: Penguatan sugesti positif.

Inti pagelaran menyajikan empat karya musik tradisional dengan laras Madenda (melepas kesedihan), Salendro (menjaga ketenangan), Degung (menumbuhkan semangat), dan Lindu (menyemai rasa syukur). Setiap laras merepresentasikan unsur dan fungsi Opat Kalima Pancer.

Menggunakan “Metode Senyap”, peserta mendengarkan musik melalui headphone pribadi untuk meningkatkan fokus dan memperkuat efek sugesti positif. Para peserta mengaku merasakan relaksasi, ketenangan, dan kejernihan emosional setelah mengikuti seluruh rangkaian terapi.

Kegiatan ini membuka jalan bagi pengakuan manfaat musik tradisional bagi kesehatan mental, menyatukan ilmu, seni, dan tradisi untuk pemulihan mental yang holistik. (R8/HR Online/Editor Jujang)

BERITA TERBARU