Sabtu, September 6, 2025
BerandaBerita JabarPesta Rakyat di Pernikahan Wabup Garut Ricuh dan Telan Korban Jiwa, KDM...

Pesta Rakyat di Pernikahan Wabup Garut Ricuh dan Telan Korban Jiwa, KDM Persilakan Polisi Lakukan Pengusutan

harapanrakyat.com – Akibat pesta rakyat ricuh, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang merupakan orang tua Maula Akbar, pengantin pria yang menikah dengan Wabup Garut Putri Karlina menyatakan telah melarang kegiatan pesta rakyat 2 kali. Namun lantaran peristiwanya sudah terjadi, sehingga ia pun menyatakan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. 

Bahkan, Dedi Mulyadi mempersilakan polisi untuk mencari siapa yang harus bertanggung jawab dalam insiden maut di acara syukuran pernikahan Wabup Garut ini. Terlebih ada dua nyawa warga sipil dan 1 anggota polisi yang meregang nyawa saat suasana menjadi kacau ketika ribuan warga berebut makanan gratis. 

Pesta Rakyat Ricuh, KDM Sudah Wanti-wanti

Saat berada di RSUD dr Slamet garut, KDM mengungkapkan sebelumnya sudah mengingatkan dan memberikan masukan ke anaknya soal kegiatan yang melibatkan banyak warga tidak terprediksi. Benar saja, kekhawatiran itu terjadi, warga yang berebut masuk ke area pendopo saling dorong, ada yang terinjak hingga meninggal dunia. 

Dedi mengaku selain melarang, ia hanya menyetujui 2 kegiatan saja, yakni resepsi pernikahan dan kegiatan pertemuan dengan warga pada malam hari. 

“Yang acara makan bersama warga ini saya termasuk 2 kali melarang. Saya bilang tidak boleh membuat kegiatan yang melibatkan warga karena tidak bisa kita prediksi jumlah yang hadir. Peristiwa ini pun saya tidak tahu. Makanya begitu terdengar, memang ada kegiatan apa? ternyata ada kegiatan,” tambahnya.

Walaupun peristiwa itu sudah terjadi, KDM mengaku bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Bahkan ia sudah memberikan santunan kepada keluarga korban masing-masing Rp 250 juta.

“Sebagai orang tua harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anaknya. Saya sudah menyampaikan santunan sebesar Rp 150 juta dan mempelai Rp 100 juta. Jadi Rp 250 juta,” jelasnya.

Karena itu, ia pun mempersilakan aparat penegak hukum untuk mengusut siapa yang harus bertanggung jawab dari peristiwa ini, termasuk apakah terdapat kelalaian atau tidak. 

“Soal ranah-ranah itu biarkan kepolisian yang melakukan penyelidikan. Saya secara pribadi terbuka, bersifat objektif dan tidak akan menghalang-halangi. Silakan Polres Garut untuk melakukan penyelidikan, bagaimana latar belakang peristiwa ini, kelalaian siapa, siapa yang bertanggung jawab,” tutupnya. (Pikpik/R6/HR-Online)

BERITA TERBARU