Jumat, Mei 23, 2025
BerandaBerita PangandaranWarga Pangandaran Dilarang Keras Tangkap Baby Lobster

Warga Pangandaran Dilarang Keras Tangkap Baby Lobster

Alat yang biasa digunakan warga untuk menangkap baby lobster. Photo: Entang Saeful Rachman/ HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Warga Pangandaran saat ini sedang keranjingan menangkap baby lobster. Pasalnya, baby lobster memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang sangat tinggi. Satu ekor baby lobster saat ini dihargai Rp. 20 ribu.  

Iwan, warga Pangandaran, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, menuturkan, penangkapan baby lobster yang dilakukan warga, tidak ditujukan untuk kebutuhan konsumsi, tapi untuk diperlihara dan dibudidayakan.

“Untuk menangkap baby lobster tidaklah mudah. Tapi warga mesti berjuang dengan gelombang ombak laut. Tapi, untungnya harga persatu ekor baby lobster dibandrol Rp 20 ribu,” katanya.

Nanti, kata Iwan, bila baby lobster sudah menjadi lobster dewasa atau memenuhi syarat, warga bisa menjualnya dengan harga yang lumayan tinggi. Iwan juga menjelaskan soal cara menangkap baby lobster.

“Caranya dengan menggunakan sabut kelapa yang dirangkai dengan kelambu. Kemudian ditengelamkan dengan pemberat seperti batu, dan diberi terang lampu,” katanya.

Menurut Iwan, biasanya warga mulai menanam jaring atau perangkap sekitar pukul 16.00 WIB atau sore hari. Kemudian setelah 6 jam, sabut kelapa diangkat dan hasilnya banya baby lobster yang tersangkut di perangkap.

“Tapi, disaat banyak warga ramai mencari baby lobster, pemerintah daerah justru melarangnya. Akibat itu saya merugi sebesar Rp 250 ribu. Uang itu saya gunakan untuk modal pembuatan alat penangkap,” katanya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, ketika menghadiri Rapat Anggota tahunan (RAT) Koperasi Minasari Pangandaran, menegaskan, penangkapan baby lobster dilarang keras.

“Barangsiapa yang menjadi bandar atau menampung dan membeli baby lobster, akan ditangkap dan tentunya berurusan dengan hukum,” katanya. (Ntang/Koran-HR)

Cegah Banjir Terulang, Pemkab Ciamis dan BBWS Citanduy Sepakat Normalisasi Sungai

Cegah Banjir Terulang, Pemkab Ciamis dan BBWS Citanduy Sepakat Normalisasi Sungai

harapanrakyat.com,- Menyikapi bencana banjir yang menerjang Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis akibat luapan Sungai Citanduy, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya gerak cepat dan langsung koordinasi dengan...
Kisah Nabi Saleh a.s. Tentang Mukjizat Unta Keluar dari Batu

Kisah Nabi Saleh a.s. Tentang Mukjizat Unta Keluar dari Batu

Nabi Saleh a.s. merupakan salah satu sosok tauladan yang memberikan banyak hikmah. Beliau hidup di tengah-tengah kaum Tsamud yang masih menyembah berhala. Pada masa...
Kimberly Ryder Batal Haji, Ternyata Ini Penyebabnya

Kimberly Ryder Batal Haji, Ternyata Ini Penyebabnya

Kimberly Ryder batal haji tahun ini. Hal ini cukup mengejutkan lantaran sang artis sudah berencana untuk berangkat bersama ibunya. Lantas apa yang membuatnya gagal...
Huawei Matebook Fold, Laptop Laptop Layar Lipat Paling Modern

Huawei Matebook Fold, Laptop Laptop Layar Lipat Paling Modern

Huawei MateBook Fold Ultimate Design resmi meluncur di pasar Tiongkok pada Senin, 19 Mei 2025 lalu. Ini bukan hanya laptop lipat pertama dalam lini...
Sejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris Kota Hujan

Sejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris Kota Hujan

Sejarah Taman Kopi Bogor memang menyimpan kisah menarik di baliknya. Kota Bogor, dengan julukan “Kota Hujan,” bukan hanya populer karena keindahan alam dan udara...
Tuding Proyek BBWS Citanduy di Pangandaran Kurang Kajian hingga Sebabkan Banjir Ratusan Hektar Sawah, Petani Mengamuk Bakal Jebol Tanggul

Tuding Proyek BBWS Citanduy di Pangandaran Kurang Kajian hingga Sebabkan Banjir Ratusan Hektar Sawah, Petani Mengamuk Bakal Jebol Tanggul

harapanrakyat.com,- Akibat ratusan hektar sawah sering kebanjiran, ratusan petani Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran mengamuk. Mereka berencana menjebol tanggul yang sudah dibangun BBWS...