Banjar, (harapanrakyat.com),- Bantuan ternak berupa sapi yang diberikan Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian (Distan) Kota Banjar kepada kelompok, selama ini telah berkembang cukup baik. Sedangkan, untuk pemanfaatan limbah dari kotoran ternaknya disinyalir masih belum maksimal.
Namun hal tersebut dibantah Kepala Distan Kota Banjar, Ir. H. Nana Sutarna, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Senin (9/4). Menurutnya, bantuan yang terima kelompok bukan hanya ternaknya saja, tapi sekaligus dengan alat pengolah limbahnya.
âBantuan dari Kementerian Pertanian itu kan dalam rangka memasyarakatkan pupuk organik kepada petani. Makanya penyerahan alat pengolah pupuk organik langsung diberikan bersamaan dengan bantuan ternaknya, yaitu sapi. Setelah itu kita juga selalu melakukan evaluasi,â kata Nana.
Seperti pada tahun 2011, dimana Kota Banjar mendapat empat unit alat pengolah pupuk organik, dan diberikan kepada kelompok penerima bantuan yang tersebar di empat kecamatan, diantaranya kelompok ternak di Desa Raharja, Kec. Purwaharja, Desa Langensari, Kec. Langensari, Desa Batulawang, Kec. Pataruman, dan Desa Situbatu, Kec. Banjar.
Masing-masing kelompok menerima bantuan ternak sapi sebanyak 35 ekor, terdiri dari 33 ekor betina dan 2 ekor jantan, berikut satu unit alat pengolah limbah kotoran sapi, sehingga setiap kelompok tidak akan bingung harus kemana membuang kotoran ternaknya.
Sementara mengenai tidak berjalannya alat pengolahan limbah kotoran ternak milik kelompok penggemukan sapi yang ada di Cipadung, Kec. Purwaharja, kata Nana, hal itu kembali lagi kepada niat dari si peternak/kelompok itu sendiri.
âSelama ini pemerintah selalu memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh petani atau peternak. Disamping itu, pemerintah juga selalu memberikan penyuluhan dan memotivasi petani supaya semangat usaha bertaninya tetap tinggi. Tapi, apabila petaninya sendiri tidak mempunyai keinginan untuk maju ya susah juga,â tuturnya.
Nana menambahkan, bahwa pihaknya ingin merubah mindset peternak supaya mereka mampu mengembangkan usaha ternak sapi potong yang bebasis agribisnis, salah satunya memanfaatkan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik. (Eva)