(Untuk Kelangsungan Pendidikan & Masa Depannya)
Banjar, (harapanrakyat.com),- Guna memenuhi kebutuhan pendidikan dan kelangsungan masa depannya, Taufik Hidayat (14), anak korban pembantaian pada awal Maret lalu yang dilakukan Tatay, ayah kandungnya, terhadap Yuyun, ibunya, warga RT.04 RW.05, Ling. Lemburbalong, Kel/Kec. Pataruman, Kota Banjar, kini telah diserahkan ke Panti Asuhan dan Pesantren Faturohman di Desa Binangun, Kec. Pataruman, Kota Banjar.
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, SIP., yang didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banjar, H. Dedi Supriyatno, ST., kepada pengasuh Panti Asuhan dan Pesantren Faturohman, Ustad. H Saefudin, Selasa (17/4), serta disaksikan Kepala Disdukcapil Kota Banjar, dan Camat Pataruman.
Ketua TP PKK Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, SIP., mengatakan, bahwa kejadian yang menimpa Taufik merupakan salah satu musibah yang harus disikapi dengan kepedulian dari kita semua, jangan sampai kebutuhan anak tersebut menjadi terlantar, baik kebutuhan hidupnya sehari-hari maupun kebutuhan pendidikannya.
Untuk itu, Ade berjanji akan tetap memantau kelangsungan perkembangannya, serta memberikan perhatian khusus terhadap Taufik, sehingga rasa traumatik si anak bisa berangsur hilang.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Banjar, H. Dedi Supriyatno, ST., mengatakan, dalam proses penyerahan Taufik, pihaknya juga turut membantu secara teknis melalui pemantauan serta membantu segala kebutuhan hidup maupun pendidikannya untuk masa depan Taufik.
âKita juga berterima kasih sekali kepada Ketua TP PKK Kota Banjar yang sangat peduli dan memberikan perhatian khusus pada Taufik. Kepeduliannya patut kita tiru, karena memang anak korban membutuhkan perhatian khusus dari kita semua,â ucap Dedi.
Lebih lanjut dia mengatakan, awalnya Taufik tidak mau tinggal dan belajar di panti/pesantren, karena mungkin masih merasa trauma dengan tragedi yang telah dialaminya dulu.
Namun, setelah diberi penjelasan bahwa hidup di panti akan lebih terjamin, baik pendidikan maupun kehidupannya, akhirnya anak tersebut mau menuruti, bahkan dirinya mau mengikuti ujian paket A, karena memang Taufik putus sekolah saat kelas 6 akibat himpitan ekonomi keluarganya.
Diketahui sebelumnya, bahwa Ketua TP PKK Kota Banjar meminta kepada pihak Kelurahan Pataruman dan UPTD Pendidikan Kec. Pataruman, supaya membantu Taufik agar bisa melanjutkan kembali sekolahnya.
Tapi, karena saat ini sudah memasuki akhir Semester II, sehingga Taufik akan ketinggalan jika masuk sekolah sekarang. Sebagai solusinya, maka selama menunggu tengat waktu penerimaan siswa baru, Ketua TP PKK menyarankan agar Taufik dimasukkan dulu ke pesantren. Kemudian nanti seterusnya tergantung pilihan Taufik, apakah tetap di pesantren atau melanjutkan sekolah.
Pada waktu itu, pihak kelurahan juga telah menghubungi keluarga Taufik dan menyampaikan solusi tersebut, bahkan sudah bertanya langsung kepada si anak, apakah ingin melanjutkan sekolah atau belajar di pesantren.
Berhubung saat itu belum ada jawaban dari Taufik mau sekolah atau tidaknya, maka pihak kelurahan pun memberikan waktu untuk berfikir kepada Taufik. Dan kini, Taufik telah memutuskan bahwa dirinya mau tinggal dan belajar di panti/pesantren, kemudian melanjutkan sekolah setelah mengikuti ujian paket A. (Eva)