Dam parit pengairan sawah di Blok Burujul, Dusun Lamping, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat sudah tidak terawat. Dam parit tersebut kini tertutup sedimen dan ditumbuhi ilalang. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dam parit pengairan sawah di Blok Burujul, Dusun Lamping, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat sudah tidak terawat. Dam parit tersebut kini tertutup sedimen dan ditumbuhi ilalang.
Amiludin (42), petani setempat, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia, kondisi demikian sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Emuh, petani lainnya, mengatakan, timbunan atau sedimen tanah yang menutupi dam parit itu sudah rata dengan permukaan saluran.
Padahal, kata Emuh, air yang mengalir dari Cilengkeng ke Wahangan Hejo ditampung atau disalurkan terlebih dahulu melalui dam parit tersebut. Selain itu, air tersebut juga menjadi penopang kebutuhan pengairan area pesawahan di Blok Burujul dan Dusun Desa.
Kaur Ekbang Desa Bangbayang, Sobana, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengungkapkan, dam parit tersebut sebenarnya dibangun dua tahun lalu. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBD Kabupaten Ciamis.
“Hanya saja, dam parit itu tidak pernah terairi, sehingga warga menimbunnya dengan tanah. Akibatnya, air dari Cilengkeng tidak masuk ke penampungan, namun langsung mengalir melalui irigasi Wahangan Hejo. Sedimen yang ada pada dam parit memang disengaja, karena percuma ada dam parit kalau tidak bisa menyimpan air,” katanya.
Warga yang enggan disebutkan identitasnya, menuturkan, dam parit atau reservoir dibangun untuk menanggulangi kekeringan pada saat musim kemarau dan banjir saat musim penghujan.
“Ini merupakan sistem pengelolaan air secara terpadu, yaitu menampung air yang berlebihan pada musim penghujan untuk didistribusikan ke lahan pertanian pada musim kemarau. Dam parit merupakan bangunan konservasi air berupa bendungan kecil pada parit alamiah atau sungai-sungai kecil yang disalurkan sebagai irigasi,” katanya.
Menurut sumber Koran HR, dam parit seharusnya mempunyai nilai karena selain dapat mengairi lahan pertanian yang luas, juga memberikan pengaruh secara langsung terhadap kenaikan indek pertanian.
“Penimbunan dam parit yang dilakukan masyarakat merupakan tindakan yang keliru. Tujuan dam parit dibangun adalah untuk menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi untuk tanaman pangan holtikultura dan padi,” ungkapnya. (dji/Koran-HR)