Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Seiring musim panen tiba, harga gabah kering terus merosot. Hal ini pun tentunya menjadi keluhan para petani di wilayah Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Adman, petani asal Dusun Buniasih, Kutawaringin, kepada Koran HR, Senin (22/08/2016) lalu, mengaku kesulitan menjual hasil panennya.
“Saat ini harga padi anjlok. Dimusim panen kali ini, harga gabah kering hanya berkisa Rp. 350 ribu perkwintal,” katanya.
Selain kelabakan karena merosotnya harga gabah kering, kata Adman, para petani juga mengeluhkan kurangnya minat pembeli, baik itu para tengkulak maupun pabrik-pabrik huller yang biasa membeli hasil panen.
“Kondisi panen kali ini diperparah dengan kurangnya minat pembeli,” katanya.
Uun, buruh tani asal Dusun Buniasih mengungkapkan bahwa tidak seperti biasanya para petani merasa kesulitan untuk menjual hasil panen seperti saat ini. Dia mengaku sudah menawarkan hasil panen ke sejumlah pabrik huller, tapi mereka tidak mau membelinya.
“Mereka (pemilik huller) beralasan bahwa harga padi sedang turun dan sedang tidak ada uang. Menurut saya ini sangat aneh,” katanya.
Pantauan Koran HR di lapangan, merosotnya harga gabah kering yang diiringi tidak ada tengkulak yang mau menerima padi kering pada musim panen tahun ini membuat sejumlah petani merasa kerepotan. Para petani berharap pemerintah segera memberikan respon terkait keluhan mereka. (Suherman/Koran HR)