Pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang berada di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pemilik pangkalan tabung gas elpiji 3 kilogram di Kecamtan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mengaku heran gas elpiji semakin langka di pasaran. Padahal, pada periode Agustus mendapatkan pasokan 2.430 tabung elpiji 3 kilogram dari Pertamina.
“Saya heran elpiji menjadi langka di Pangandaran. Padahal selama 2 kali dalam seminggu kita dipasok terus dari Pertamina sebanyak 2.430 tabung,” jelas Asep Rudiana, salah satu pemilik pangkalan, kepada Koran HR, Senin (5/9/2016).
Asep mengungkapkan dirinya mendapatkan pasokan tersebut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebanyak 50 tabung. Sedangakan untuk usaha mikro sebanyak 142 tabung dan untuk pengecer sebanyak 2.248 tabung.
“Setelah mendapat kiriman dari Pertamina, satu jam sudah habis,” katanya.
Lebih jauh, Asep mengaku menjual harga elpiji 3 kilogram dengan harga Rp. 17.500 hingga Rp. 18.000 dari HET Rp. 16.500 dengan alasan untuk biaya pengganti pengiriman ke wilayah yang jauh.
Kelangkaan tersebut, Asep menduga disebabkan menjamurnya warung-warung baru penyedia gas elpiji 3 kilogram yang tidak mendapatkan jatah di pangkalan. Sehingga mereka memborong kepada pelanggan tetap.
“Kalau lagi banyak stok, warung-warung baru tersebut malah berhenti, sehingga di pangkalan menumpuk,” ucapnya.
Sementara itu, ia menyebutkan pangkalan yang ada di Kalipucang hanya terdapat 3 tempat yang menyediakan elpiji 3 kilogram dan tabung besar ukuran 15 kilogram.
“Tabung 15 kilogram kurang laku dibandingkan tabung 3 kilogram. Saya harap masyarakat yang mampu bisa menggunakan tabung 15 kilogram. Berkali-kali saya sampaikan, tetapi tidak digubris,”pungkasnya. (Mad/R6/Koran HR)