Senin, Juni 9, 2025
BerandaBerita BanjarBangunan Belum Rampung, Pedagang Pasar Muktisari Banjar Ributkan Pembagian Kios

Bangunan Belum Rampung, Pedagang Pasar Muktisari Banjar Ributkan Pembagian Kios

Proses pembangunan Pasar Muktisari  Kota Banjar. Foto: Dokumentasi

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Hingga saat ini, proses revitalisasi Pasar Muktisari di Kecamatan Langensari, Kota Banjar, baru mencapai sekitar 60 persen dan dijadwalkan rampung bulan Desember mendatang. Namun, kini berhembus isu ada pedagang yang mengaku-ngaku sudah mendapatkan bagian los/kios yang siap ditempatinya.

Sontaknya saja adanya isu tersebut menimbulkan keributan di kalangan pedagang lain. Pasalnya, pihak Dinas Perindusterian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan UPTD Pasar Banjar, belum secara resmi melakukan penomoran maupun pembagian los/kios kepada para pedagang.

Informasi yang dihimpun Koran HR di lapangan, sejumlah pedagang bahkan ramai-ramai mencari kebenarannya dan masuk ke lokasi proyek untuk melihat-lihat los/kios yang sedang dibangun, dengan harapan dapat memilihnya.

Kepala UPTD Pasar Banjar, Mamat Rahmat, S.STP., saat dikonfirmasi hal tersebut, menegaskan, bahwa itu hanyalah isu. Jadi sampai sekarang belum ada satu pedagang pun yang sudah pasti memiliki lapak los/kiosnya.

“Kita tidak berani melakukan penempatan atau penentuan pembagian los/kios bagi pedagang, baik itu pedagang lama maupun pedagang baru. Jika pasar selesai dibangun, baru akan kami lakukan,” jelasnya, kepada Koran HR, pekan lalu.

Sebelum menginjak pada pembagian los/kios, lanjut Mamat, terlebih dahulu akan dilakukan pembagian zona atau area berdagang atas bangunan pasar yang terdiri dari dua lantai itu. Dalam pembagian zona berdagang maupun pembagian los/kios pun terlebih dahulu dilakukan musyawarah dan kesepakatan dengan para pedagang.

Meski musyawarah belum dilakukan, supaya semuanya bisa berjalan tertib maka pihak UPTD Pasar sudah membuat planing dalam pembagian los/kios, yakni berdasarkan pada lokasi semula tempat berdagang masing-masing pedagang, atau ketika pasar tersebut belum dibangun.

“Artinya, tempat berjualan antara pedagang satu dan lainnya pada dasarnya tidak berubah dengan saat pasar belum dibangun. Insya Allah pembagian sistem tersebut bisa dibilang akan disepakati pedagang,” kata Mamat.

Dia juga menyebutkan, bahwa data nama-nama pedagang lama sedang diinventarisir oleh pihaknya, hal itu sebagai bahan penempatan dengan pola tersebut. Namun, untuk nama pedagang baru, Mamat mengaku belum menerima permohonannya.

“Meski bangunan Pasar Muktisari itu ada penambahan sekitar 200 los/kios, tapi saya tidak menerima permohonan atau indens atas peminat/pedagang baru untuk menyewanya. Itu baru dapat dilakukan setelah proyek pasar selesai. Pokoknya, nanti kita utamakan dulu pedagang lama,” tandasnya. (Nanks/Koran-HR)

Dinas Tenaga Kerja Ciamis Informasikan Rekrutmen Calon Pekerja Migran Indonesia

Dinas Tenaga Kerja Ciamis Informasikan Rekrutmen Calon Pekerja Migran Indonesia

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menginformasikan kepada masyarakat terkait adanya rekrutmen terbuka bagi masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan calon Pekerja Migran...
Strawberry Moon 2025 Akan Terjadi pada Bulan Juni Tanggal 11

Strawberry Moon 2025 Akan Terjadi pada Bulan Juni Tanggal 11

Fenomena langit selalu punya daya tarik tersendiri bagi manusia. Salah satunya adalah Strawberry Moon, sebuah istilah yang terdengar manis namun menyimpan banyak makna dan...
Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

harapanrakyat.com,- Setelah menyebut Banjar sebagai kota yang paling ripuh, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, juga menyentil Pangandaran sebagai kabupaten setengah sekarat. Celetukan dari...
Canda KDM Sebut Banjar Kota Paling Ripuh di Jabar, Akademisi Memang Itu Sesuai Fakta

KDM Sebut Banjar Kota Paling Ripuh di Jabar, Candaan atau Fakta?

harapanrakyat.com,- Beredar potongan video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut Kota Banjar sebagai kota paling ripuh (susah) di Jawa Barat (Jabar). Dalam video yang...
Polres Pangandaran Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan Guru SDN 2 Pajaten, Ini Alasannya

Polres Pangandaran Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan Guru SDN 2 Pajaten, Ini Alasannya

harapanrakyat.com,- Polres Pangandaran, Jawa Barat, menghentikan proses penyelidikan kasus dugaan penganiayaan berat terhadap guru SDN 2 Pajaten, Kecamatan Sidamulih. Lokasi dugaan penganiayaan tersebut, di...
Klinik Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Pandega Pangandaran Bisa Apa Saja

Klinik Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Pandega Pangandaran Bisa Apa Saja?

harapanrakyat.com,- RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, memiliki klinik orthopaedi dan traumatologi. Klinik tersebut merupakan salah satu fasilitas medis yang khusus menangani diagnosis, pengobatan, rehabilitasi,...