KH. Agus Abdul Kholik, Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Ciamis, saat memberikan sambutan di Aula PCNU Ciamis dalam acara Konfercab PC PMII Ciamis, Minggu (06/11/2016). Photo: Eli Suherli/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ciamis, KH. Agus Abdul Kholik, mengatakan banyak kabar beredar terkait bakal calon Bupati Ciamis yang akan maju pada Pilkada 2018, terutama dari kalangan pengurus NU Kabupaten Ciamis.
“Memang saat ini banyak yang menyebut bakal calonnya Pak Iing (Bupati Ciamis), Pak Herdiat (Sekda Ciamis) dan nama saya juga masuk. Karena itu masih perkiraan saja, jadi tidak mungkin semuanya maju,” ungkapnya dalam acara Konferensi Cabang PMII Kabupaten Ciamis di Aula PCNU Ciamis, Minggu (06/11/2016).
Menurutnya, Bupati Ciamis saat ini merupakan warga NU yang juga masuk sebagai pengurus. Sedangkan Herdiat juga sama masuk dalam pengurus sebagai A’wan Mustasyar NU.
Dalam pandangan Agus, ketertarikan Herdiat dalam mencalonkan diri memang sudah terlihat dari gerakan dan tindakannya saat ini. Namun dirinya tidak membatasi hal tersebut, sebab mencalonkan diri dalam Pilkada adalah hak warga nergara.
“Kalau masyarakat meminta saya maju pada Pilkada 2018, saya belum bisa memastikannya. Pasalnya, ada ‘gembok’ yang belum bisa dibuka,” paparnya.
Sementara itu, Agus mempersilahkan tokoh maupun pengurus NU maju dalam Pilkada Ciamis. Namun ia menegaskan secara kelembagaan hanya memberikan dukungan penuh kepada salah satunya saja, tidak membelah diri.
“Tidak mungkin mendukung dua calon, salah satunya saja. Kami akan mendukung pada calon yang berkomitmen jelas, tidak omong doang (omdo) dan lupa. Dukungan kita tentu melihat kiprah, perhatian dan komitmen kepada NU yang diikat pada fakta integritas. Jangan sampai kejadian kedua kali setelah didukung malah kacang lupa terhadap kulitnya,” katanya.
Ia berharap, calon pemimpin Ciamis mendatang bisa menyeimbangkan antara pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia dari berbagai aspek, baik aspek sosial, budaya serta agama.
“Kita tidak ingin pembangunan di Ciamis jomplang. Infrastruktur memang perlu, tetapi tidak lantas mengesampingkan pembangunan bidang sosial, budaya, dan agama. Anggaran juga harus teralokasi secara proporsional untuk meningkatkan SDM melalui program pembangunan tiga bidang tadi,” pungkasnya. (Es/R6/HR-Online)