Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarDi Banjar, Limbah Bungkus Kopi Bisnis Menggiurkan

Di Banjar, Limbah Bungkus Kopi Bisnis Menggiurkan

Sriwati (52), sedang membuat tikar dari bahan limbah plastik bungkus kopi. Photo: Hermanto/HR.

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Limbah bungkus kopi biasanya oleh sebagian orang hanya dianggap sampah biasa. Setelah diambil kopinya, kemudian bungkusnya dibuang begitu saja. Namun, tidak demikian bagi Sriwati (52), warga Lingkungan Tanjungsukur, RT/RW. 4/16, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

Baginya, limbah bekas bungkus kopi sangat berharga dan malah bisa dijadikan sebuah kerajinan tangan. Tidak hanya itu, hasil dari kerajinan berbahan limbah tersebut juga dapat menghasilkan rupiah.

Saat Koran HR menemui Sriwati yang tengah berada di kios miliknya di Komplek Terminal Bus Banjar, Minggu (13/11/2016) lalu, dia sedang sibuk dengan rutinitasnya. Salah satu bentuk kreatifitasnya yakni membuat tikar dari limbah bungkus kopi.

Dirinya mengaku, awalnya merasa sangat prihatin melihat limbah bekas bungkus kopi yang berserakan dan hanya menumpuk sebagai sampah. Setelah itu, akhirnya dia pun tergerak untuk memanfaatkan sampah plastik tersebut, kemudian dikumpulkan dan menciptakan beberapa kreasi kerajinan tangan.

“Sangat sayang jika limbah atau sampah yang sekiranya bisa dimanfaatkan malah dibuang begitu saja, padahal di balik itu saya yakin ada manfaat yang besar,” kata Sriwati.

Dia juga mengaku, setelah satu tahun kreatif membuat kerajinan dari bungkus kopi, kini dirinya pun banyak menerima pesanan. Menurut Sriwati, membuat kerajinan dari bungkus kopi ini atas kreasinya sendiri, dan hasil yang diciptakan ternyata bisa menghasilkan karya yang cukup lumayan.

“Alhamdulillah, setelah satu tahun hasilnya kini banyak yang memesan, bahkan seorang pejabat di lingkup Pemkot Banjar pun sudah membeli tikar dan tas sebanyak tiga buah,” ungkap wanita yang kerap dipanggil Ceu Enok ini.

Selain tikar dan tas, dia juga membuat taplak meja, tempat tisue dan lain-lain. Untuk tikar dibandrol dengan harga Rp.100 ribu hingga Rp.150 ribu, tergantung ukuran besar kecilnya barang. Kemudian untuk tas dibandrol dengan harga Rp.150 ribu, dan tempat tisue atau barang-barang kerajinan yang kecil-kecil dia bandrol Rp.50 ribu.

Proses pengerjaan pembuatan tikar biasanya memakan waktu satu hingga dua minggu. Sedangkan, untuk pembuatan tas bisa sampai satu bulan, itu pun tergantung ketersedian bahan dan kreasi yang akan dibuat.

“Pengerjaannya dilakukan oleh saya sendiri, jadi untuk membuat satu barang itu bisa seminggu bahkan lebih, tergantung bahan,” ucapnya.

Selain dijadikan usaha, apa yang dilakukan Sriwati ini pun sebagai salah satu upaya menangani masalah persampahan di Kota Banjar. Dalam hal ini sampah yang dapat didaur ulang, sehingga patut ditiru serta diaplikasikan. (Hermanto/Koran HR)

Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis

Polres Pangandaran Ungkap Kasus Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis, Dua Orang Diamankan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan penganiayaan di Kampung Turis, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, berhasil diungkap Satreskrim Polres Pangandaran, Polda Jabar dalam kegiatan Operasi Pekat...
Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kades di Kota Banjar Respon Pembentukan Koperasi Merah Putih, Singgung soal BUMDes

harapanrakyat.com,- Sejumlah kepala desa di Kota Banjar, Jawa Barat, merespon soal keharusan pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan yang harus sudah terbentuk pada Juni mendatang. Sejumlah...
Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...
Rumah Warga di Karangkamulyan

Satu Rumah Warga di Karangkamulyan Ciamis Ambruk Akibat Tanah Longsor, 8 Jiwa Harus Mengungsi

harapanrakyat.com,- Satu rumah warga di Karangkamulyan, tepatnya di RT 10, RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk akibat tanah longsor...
Timnas Indonesia di Piala Dunia

Ini Kata Shin Tae-yong soal Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Singgung Para Pemain

Sosok mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memang selalu jadi pusat perhatian publik. Kali ini, pria asal Korea Selatan itu membahas secara terbuka peluang...