Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kepala Bidang PNFI Disdikbudpora Pangandaran, Atin Kurniasih menjelaskan, digulirkannya program Pangandaran Mengaji bertujuan untuk meningkatkan kegiatan keagamaan di mesjid, madrasah dan pondok pesantren. Sasaran utama dari program ini adalah anak-anak dan remaja usia produktif.
“Sebanyak 7.117 ustadz/ustadzah dari DTA, TPQ, Majelis Taklim dan Pondok Pesantren di Kabupaten Pangandaran dilibatkan dalam program ini. Guru ngaji yang terlibat dalam program ini mendapat insentif masing-masing sebesar Rp. 1,2 juta per tahun,” ujarnya.
Atin mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada 7.117 guru ngaji yang dilibatkan dalam mendukung program Pangandaran Mengaji. Dalam pelaksanaannya, tambah dia, setiap guru ngaji akan dilakukan evaluasi dengan diminta mengisi jurnal dan resume sebagai catatan selama kegiatan belajar mengajar keagamaan.
“Jurnal dan resume itu sebagai bukti otentik bahwa yang bersangkutan sudah melakukan kegiatan tersebut. Dan kami berharap dengan digulirkannya program ini bisa berdampak terhadap peningkatan kegiatan keagamaan di masyarakat. Sehingga tujuan pendidikan karakter yang dipupuk sejak usai dini bisa tercapai,” terangnya.
Untuk menyukseskan program Pangandaran Mengaji, kata Atin, pihaknya melalui para guru ngaji akan meminta kepada orang tua untuk mendaftarkan anaknya mengikuti kegiatan keagamaan program Pangandaran Mengaji. “Di samping itu peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam mengawasi anaknya agar terus mengikuti program Pangandaran Mengaji. Dan dalam pelaksanaannya akan dibuat sistem absensi,” ujarnya.
Atin menegaskan, program Pangandaran Mengaji sudah terkonsep dengan baik. Meski ada anggaran untuk insentif guru ngaji, tambah dia, bukan berarti program ini untuk bagi-bagi uang.
“Pemberian insentif hanya sebagai penghargaan saja kepada guru ngaji yang sudah mencurahkan hidupnya untuk syiar agama islam. Kalau dihitung nilai dari insentif itu tidak sebarapa jika dibanding dengan pengorbanan para guru ngaji yang menghabiskan waktunya untuk mendidik murid-muridnya,” ungkapnya.
Atin menambahkan program ini dalam setiap tahunnya akan terus dievaluasi untuk perbaikan pada pelaksanaan tahun berikutnya. “Kami pun melibatkan Kementerian Agama dan tokoh agama dalam mengkonsep dan mengevaluasi program ini,” pungkasnya. (Mad/Koran HR)
Berita Terkait
7117 Guru Ngaji Mendapat Insentif dari Program Pangandaran Mengaji