Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Keberadaan Kota Banjar yang menjadi salah satu daerah transit antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, merupakan peluang besar untuk mengembangkan sektor wisata maupun sektor jasa. Meski pembangunan infrastruktur terus dilakukan secara merata dan sudah terbilang cukup bagus, namun Kota Banjar perlu membenahi sektor-sektor yang belum diwujudkan.
“Kami lihat pembangunan berbagai fasilitas untuk keperluan masyakat Banjar maupun kegiatan lainnya sudah ada, seperti Pusdai, Sport Center serta berbagai taman yang terletak di beberapa titik yang ada di Banjar. Namun, untuk lebih menarik lagi sektor jasa perhotelan juga perlu ditingkatkan,” kata Ifan Fauzi, sekretaris PMII Kota Banjar, kepada Koran HR, Senin (12/12/2016) lalu.
Saat Kota Banjar menjadi magnet bagi warga dari berbagai daerah melalui event-event yang sering digelar, kata Ifan, pemandangan berbeda saat melihat orang dari luar daerah kesusahan mencari tempat penginapan saat mengikuti kegiatan di Banjar. Hal tersebut tentu merupakan persoalan yang perlu dibenahi oleh pemerintah.
Menurutnya, sangat lucu ketika orang datang ke Banjar akan tetapi menginapnya di luar Banjar seperti di Tasikmalaya maupun di Ciamis dengan alasan jasa penginapan di Banjar masih sedikit.
“Nah hal-hal kecil seperti ini juga sangat mempengaruhi tingkat kepuasan orang saat berkunjung ke Banjar. Saat mereka puas dengan pelayanan yang ada dan nyaman saat di Banjar, tentu itu akan menjadi modal Banjar untuk menghasilkan PAD,” katanya.
Sedangkan untuk tingkat keamanan dari hal-hal yang berbau maksiat ataupun negatif, lanjutnya, pihak keamanan baik dari Satpol PP, Kepolisian serta kekompakan warga menjaga kemanan bisa ditingkatkan. “Soal wisata yang ada di Banjar juga perlu dioptimalkan. Prinsipnya menurut kami, kepuasan dan kenyaman pengunjung Kota Banjar perlu diperhatikan agar mereka betah saat ke Banjar dan hal tersebut berdampak pada PAD Banjar,” ujar Ifan.
Di tempat terpisah, Amar Ma’ruf, warga Yogyakarta, mengaku kesulitan mencari hotel yang representative di Kota Banjar, saat dirinya hendak mencari tempat istirahat sebelum berwisata ke Pangandaran. Meski ada, akan tetapi jumlahnya masih sedikit.
“Terpaksa saya mencari penginapan kelas melati yang kebetulan masih ada yang kosong. Sebenarnya Banjar sangat potensial untuk mengembangkan soal jasa penginapan. Tapi itu jelas kembali lagi pada kebijakan pemerintah setempat,” katanya. (Muhafid/Koran HR)