Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBerita PangandaranSepi Penumpang, Supir Angkutan Pedesaan di Pangandaran Merana

Sepi Penumpang, Supir Angkutan Pedesaan di Pangandaran Merana

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Saat Jembatan Putrapinggan yang menjadi penghubung jalur ke kawasan wisata Pangandaran belum bisa dilalui beberapa waktu, seolah menjadi kenangan manis bagi para supir angkutan pedesaan dengan trayek Pangandaran-Cijulang. Sebab, mobil besar tidak dapat masuk ke Pangandaran kecuali menempuh jalur yang lebih jauh. Sehingga penggunaan angkutan pedesaan menjadi salah satu transportasi umum andalan waktu itu.

“Ketika jembatannya belum bisa dilalui mobil besar, saya setiap hari bisa mendapatkan untung sekitar Rp. 500 ribu,” kata Zaenal, salah satu supir angdes, kepada HR Online, Minggu (18/12/2016).

Zaenal menceritakan, mayoritas barang belanjaan yang menuju Pangandaran harus transit di sekitar Jembatan Putrapinggan ataupun sebaliknya. Kemudian barang-barang disebrangkan oleh kuli pikul dan langsung menggunakan angdes yang ada di Pangandaran.

“Sekarang saya setor tiap harinya Rp. 100 ribu dan pembelian bahan bakar sebanyak 30 liter untuk 3 kali PP Pangandaran-Cijulang. Jika berangkatnya pukul 04.00 pagi, bisa tiga kali PP. Tapi kalau kesiangan, cuma 2 kali saja dan penumpangnya juga sering sedikit,” ungkapnya.

Baca juga: Jembatan Bailey Ciputrapinggan Pangandaran Berkekuatan 20 Ton

Menurutnya, pengguna langganan angdes di Pangandaran biasanya kalangan PNS atau siswa sekolah. Sedangkan kalangan lain sangat jarang, kecuali ada wisatawan rombongan yang menyewa angkutannya.

“Saat ini jadi kerap tidak bisa setor ke pemilik mobil, karena penumpangnya jarang. Apalagi setor ke rumah. Jika ada pemandu menyewa untuk wisatawan, itu yang membuat saya lega, karena biasanya hanya satu kali perjalanan dan keuntungan cukup lumayan,” katanya.

Zaenal berharap, pemerintah tidak mengeluarkan trayek baru maupun armada angkutan pedesaan lagi. Sebab, jumlah angkutan pedesaan di Pangandaran yang 34 buah saja sudah membuatnya kerepotan karena sepinya pengguna jasa angkutan pedesaan. “Dengan jumlah yang 34 buah saya sudah kerepotan, apalagi jika ditambah lagi,” pungkasnya. (Askar/R6/HR-Online)

Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di di Kota Banjar Masih Menanti Cuan Melimpah

Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di Kota Banjar Masih Menanti Cuan Melimpah

harapanrakyat.com,- Menjelang hari raya Idul Adha 1446 H yang tinggal menyisakan satu pekan lagi, peternak dan pedagang sapi lokal di Kota Banjar, Jawa Barat,...
Era Baru Persib Bandung

Era Baru Persib Bandung, Siap Melantai ke Bursa Saham dengan Investasi Rp 100 Miliar

Kemenangan di Liga 1 2024-2025 membuka era baru Persib Bandung. Berkat kemenangan tersebut, Persib siap melantai ke bursa saham. Hal tersebut diungkapkan CEO PT...
Spesifikasi HP OnePlus Ace 5 Racing, Punya Baterai 7000 mAh

Spesifikasi HP OnePlus Ace 5 Racing, Punya Baterai 7000 mAh

OnePlus Ace 5 Racing belum resmi rilis saat ini. Akan tetapi, ponsel ini sudah berhasil menyita perhatian penggemar. Tak sedikit pecinta gadget yang penasaran...
Cara Mematikan Autoplay di HP Android dan iPhone

Cara Mematikan Autoplay di HP Android dan iPhone

Cara mematikan Autoplay bisa dicoba oleh pengguna ponsel Android maupun iPhone. Namun sebelum melakukannya, pahami dulu sebenarnya apa itu Autoplay. Pada umumnya, istilah tersebut...
Rumah Permanen Nyaris Ludes

Rumah Permanen Nyaris Ludes Terbakar di Cipaku Ciamis, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

harapanrakyat.com,- Rumah permanen nyaris ludes terbakar pada Sabtu (31/5/2025), sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah tersebut milik Samjid, warga Dusun Desa Wetan, Desa Ciakar, Kecamatan...
Sejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Sejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Gunung Katu Malang merupakan salah satu destinasi yang menghadirkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang sarat makna. Bukan hanya menyuguhkan pemandangan...