Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diskoperindagkop) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku tidak mampu mengatasi lonjakan harga “gas melon.” Di Kecamatan Ciamis, harga eceran elpiji ukuran 3 kilogram kini naik hingga menyentuh angka Rp.27 ribu per tabung.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Distribusi Barang Disperindagkop Kabupaten Ciamis, Teti Hermiati, kepada HR Online, Kamis (22/12/2016).
Dirinya juga mengaku kaget dengan kenaikan gas melon yang begitu tinggi. Padahal pihaknya telah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk setiap pangkalan gas elpiji.
“Saya juga bingung, sebenarnya kita juga sudah mempunyai HET yang telah resmi kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Kami juga sudah menghimbau kepada masyarakat jangan takut karena stok ketersediaan gas elpiji sudah mencukupi,” ujar Teti.
Namun, pihaknya juga tidak mau disalahkan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Teti mengakui bahwa beberapa waktu lalu sudah melakukan operasi pasar di beberapa kecamatan. Saat ini masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Di beberapa wilayah Kecamatan Ciamis, harga gas 3 kilogram dijual lebih dari Rp.25 ribu per tabung.
Dia menduga, mahalnya harga gas melon ini dikarenakan tindakan dari para pengecer yang juga mengambil keuntungan dari hari-hari tertentu. Selain itu, diantara masyarakat pun ada yang menyimpan hingga 5 tabung sebagai persediaan. Namun demikian, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan kepada para pengecer yang menaikan harga gas.
“Untuk Harga Eceran Tertinggi kami belum membuat peraturan sampai ke tingkat pengecer. Tetapi untuk kedepannya kami akan segera membuat peraturan ke tingkat pengecer, terutama dalam harga gas besubsidi,” kata Teti. (Tantan/R3/HR-Online)