Ciamis, (harapanrakyat.com),- Komisi II DPRD Kabupaten Ciamis akan segera memanggil pengusaha penyedia barang (kontraktor), dan penyalur domba Bantuan Gubernur (Ban-Gub), dan BP4K dalam waktu dekat. Pasalnya, pemanggilan itu untuk memperjelas penggantian domba bagi 140 kelompok ternak.
Saat ditemui HR, Jumat (11/7), Ketua Komisi II DPRD Ciamis, Asep Irfan Alawi, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan penggantian ternak baik domba dan bibit ikan yang tidak kunjung diselesaikan. Padahal, dia menilai, masyarakat di kalangan peternak sangat menunggunya, untuk menjalankan program pengembangan di bidang ternak.
“Pengusaha dan BP4K hingga saat ini tidak juga menyelesaikan penggantian domba dan bibit ikan yang mati,” ungkapnya.
Asep mengungkapkan, dalam agenda pemanggilan nanti, Komisi II akan menanyakan sejauhmana pihak kontraktor dan BP4K Kab. Ciamis, melakukan penyaluran domba-domba dan ikan pengganti.
Ia khawatir, jika penggantian itu tidak segera direalisasikan, akan menjadi beban / masalah tersendiri bagi kelompok penerima bantuan. Asep mengaku, dirinya sudah mendapat laporan dari para kelompok penerima bantuan, tentang penggantian domba dan ikan.
“Jika tidak selesai akhir bulan ini, Komisi II akan segera melayangkan surat kepada BP4K dan Kontraktor,” katanya dengan tegas.
Komisi II DPRD Ciamis Minta Kontraktor dan BP4K Segera Memberikan Penggantian Domba
Senada dengan itu, Anggota Dewan lainnya, Wowo Kustiwa, meminta agar kontraktor dan BP4K segera memberikan domba dan ikan untuk menggantikan yang sudah mati. Soalnya, sampai saat ini, masih banyak diantara kelompok, khususnya di wilayah Cigugur, belum menerima ganti.
Bahkan, kata Wowo, terdapat kelompok penerima bantuan, mendapat perlakukan kurang pantas, semacam teguran dari BP4K, lantaran kelompok yang bersangkutan memberikan keterangan kepada media masa. Kelompok itu, lanjutnya, diancam tidak akan menerima bantuan pada tahapan berikutnya.
Sementara itu, saat dikonfrimasi HR, Kepala BP4K Kab. Ciamis, Wasdi, menjelaskan, penggantian ban-gub yang dilakukan pengusaha sudah mencapapai sekitar sepuluh persen. Bahkan, penggantian itu diberikan langsung kepada kelompok. Dimana domba yang mereka terima mengalami kematian.
“Kami akan terus melakukan penekanan, agar pengusaha/ kontraktor penyedia domba, menyelesaikan pekerjaanya, dengan mengganti domba-domba yang mati,” pungkasnya. (es)