Anggota IPNU dan IPPNU Kota Banjar, saat melakukan penggalangan dana melalui gerakan Seribu Rupiah di salah satu SLTA di Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Puluhan anggota Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Banjar, melakukan gerakan sosial Rp.1.000 untuk membantu mendirikan sebuah lembaga pendidikan serta perpustakaan bagi korban gempa di daerah Pidie Jaya, Aceh.
Dalam aksinya itu, mereka masuk ke berbagai sekolah di Kota Banjar, untuk mengajak para pelajar mendonasikan sebagian uang jajannya guna membantu para pelajar di Aceh, yang kondisi bangunan sekolahnya ambruk akibat bencana gempa.
Koordinator aksi, Solihin, mengatakan, gerakan sosial tersebut merupakan intruksi dari Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU, guna meringankan beban warga Aceh dalam bidang pendidikan.
“Kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Rencananya, aksi ini berakhir hingga Kamis,” terangnya, kepada Koran HR, Selasa (24/01/2017).
Adapun sasaran utama dalam aksi tersebut adalah lembaga sekolah yang ada di tiap daerah. Sedangkan, di Kota Banjar sendiri, pihaknya akan masuk ke semua sekolah tingkat SLTA. Dalam dua hari aksi penggalangan dana itu baru terkumpul sebanyak Rp.741.000 yang digalang dari SMA, SMK dan MA Al-Azhar.
Solihin berharap, hingga hari Kamis (26/01/2017), semua sekolah tingkat SLTA bisa didatangi. Selain itu, aksi penggalangan dana di jalan juga akan dilakukan. Meski intruksi dari pusat tidak ditarget, namun pihaknya mencoba melakukannya secara maksimal demi terwujudnya sebuah sekolah di Pidie Jaya, Aceh.
Sementara itu, Ahmad Bananu Syafiq, salah satu Pimpinan Pusat IPNU, menambahkan, pasca terjadinya bencana gempa di Aceh, IPNU secara kelembagaan merasa prihatin karena sejumlah bangunan rusak. Bahkan, fasilitas pendidikan juga tidak luput dari bencana gempa.
“Kita sebagai organisisasi pelajar, tentu harus merespon kondisi yang ada di tiap daerah, terutama bidang pendidikan. Maka dari itu, gerakan sederhana ini melalui uang 1.000 rupiah kita wujudkan bangun sekolah yang diperuntukkan bagi warga Aceh,” katanya.
Ahmad juga berharap, gerakan semacam itu bisa menjadi salah satu model untuk menggugah masyarakat dalam hal-hal positif. Selain itu, usaha pihaknya dalam berikhtiar membangun pendidikan di Indonesia lebih baik bisa terwujud. (Muhafid/Koran HR)