Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita PangandaranPengelolaan Limbah Medis di Pangandaran Perlu Dievaluasi

Pengelolaan Limbah Medis di Pangandaran Perlu Dievaluasi

Salah satu tempat limbah medis yang berada di Puskesmas yang ada di Pangandaran. Photo: Madlani/HR

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Dalam meminimalisir pencemaran lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran melimpahkan pengelolaan limbah medis di 15 Puskesmas yang ada Kabupaten Pangandaran ke pihak ketiga.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki, mengatakan, pengelolaan limbah medis tersebut sudah dilakukan pihaknya sejak Februari 2017 dengan PT. Medipes.

“Limbah medis tersebut diantaranya bekas jarum suntik, botol inpus, selang inpus, botol ampul dan botol plakon. Kita sudah MoU dengan mereka,” kata Yani.

Selanjutnya, kata Yani, untuk limbah medis yang masuk kategori B3, yakni yang berbahaya, penanganannnya dilakukan secara khusus. Dalam proses kerjasamanya, PT Medipes menyisir limbah ke seluruh Puskesmas dalam kurun setiap satu bulan sekali secara rutin.

Sementara untuk biaya yang dikeluarkan untuk penanganan tersebut, Yani menyebutkan pada tahun 2017 Dinas Kesehatan menganggarkan sebanyak Rp. 70 juta dari APBD Kabupaten Pangandaran.

“Diantara kesepakatan kita dengan PT. Medipes adalah untuk 1 kilogram limbah kita mengeluarkan biaya sebesar Rp. 22 ribu. Nah, awal kita bermitra dengan PT. Medipes, tonase limbah medis yang diangkut mereka itu mencapai 3 ton. Jumlah tersebut sangat banyak karena merupakan akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Yani.

Menanggapi hal tersebut, Mano, pemerhati lingkungan, mengatakan, pengelolaan limbah medis kategori B3 dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga sesuai Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1204/PMK/2004. Meskipun demikian, ia menilai kerjasama yang dilakukan Dinkes Pangandaran dengan pihak ketiga tersebut harus ditinjau kembali efektifitasnya, terutama apakah sesuai dengan Permenkes atau belum.

Selain harus ditinjau, kata Mano, penampungan sementara yang ada di 15 Puskesmas dinilai belum steril dan perlu dievaluasi kembali.

“Idealnya, jenis limbah medis memiliki kode tersendiri. Untuk limbah medis biasa disimpan di kantong berwarna hitam dan limbah medis B3 disimpan dikantong berwarna biru,” jelasnya.

Mano berharap, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran harus menerapkan Permenkes secara menyeluruh, bukan hanya praktek kerja sama pengangkutan dari Puskesmasnya saja. (Mad/R6/Koran HR)

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan seekor kuda kepada salah seorang siswa yang tengah menjalani pembinaan di barak militer Kodim 0610 Sumedang...
Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...
Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...