(Pabrik Pupuk Diduga Belum Tangani Limbah Secara Maksimal)
Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga di Dusun Babakan, Kel/Kec. Pataruman, Kota Banjar, setiap harinya mengeluhkan bau tak sedap dari pabrik pupuk yang beroperasi di daerah tersebut, sebab aromanya dirasakan sangat mengganggu kenyamanan bagi masyarakat setempat.
Seperti diungkapkan beberapa orang warga yang namanya enggan dikorankan. Mereka mengaku selalu menutupi hidungnya, karena bau tak sedap dari pabrik pupuk sangat mengganggu indera penciuman. Terlebih lagi jika disiang hari, baunya tercium sangat menyengat.
âAroma tak sedap yang berasal dari pabrik itu membuat kami tidak nyaman. Baunya seperti kotoran hewan. Udara yang kami hirup membuat selera makan pun jadi hilang, sehingga pintu rumah harus ditutup rapat agar baunya tidak masuk ke rumah,â ujar warga tersebut, Jumâat (31/8).
Keluhan serupa diungkapkan Adi (31). Dia mengatakan, polusi udara yang berasal dari pabrik pupuk itu selain sangat menggangu kenyamanan juga dapat mengganggu kesehatan.
Ia menilai, aroma tidak sedap itu muncul, diduga kuat karena pengoperasian pabrik pupuk tersebut belum melaksanakan penanganan limbah secara maksimal sesuai dengan undang-undang tentang lingkungan hidup.
âSaya harap pihak perusahaan segera menanggulanginya sebelum perihal pencemaran udara ini semakin meluas lagi,â tegasnya.
Lanjut Adi, memang tidak dipungkiri perusahaan itu memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat dengan mempekerjakan penduduk setempat. Hanya saja, diharapkan pihak pabrik juga jangan mengabaikan faktor kesehatan lingkungan, sehingga tidak akan menimbulkan pencemaran yang akhirnya mengganggu kenyamanan warga.
âPada prinsipnya saya tidak akan mempermasalahkan pabrik ini beroperasi, namun saya minta, bagaimanapun caranya pihak perusahaan tidak akan mengesampingkan kewajibannya, agar ketika beroperasi tidak menyebarkan polusi udara,â katanya.
Adi berharap agar Pemerintah Kota Banjar dalam hal ini Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kota Banjar, yang menangani masalah lingkungan segera melakukan kajian ulang terhadap pabrik pupuk tersebut. (Eva)