Sukamantri, (harapanrakyat.com),- Hampir seluruh SD di wilayah Kec. Sukamantri kekurangan tenaga guru. Beruntung banyak lulusan dari perguruan tinggi mau mengabdikan diri menjadi tenaga guru sukarelawan, meski upah tidak setimpal dengan waktu maupun tenaga. Bahkan saat ini, mayoritas SD di Sukamantri didominasi tenaga guru Sukwan.
Kasubag UPTD Pendidikan Kec. Sukamantri, Agus Budiman, SPd., Minggu lalu, mengatakan, jumlah SD di wilayahnya mencapai 14 sekolah. Dari jumlah itu, hanya sekitar dua sekolah memiliki tenaga pengajar yang memadai, sisanya tidak.
Agus mengaku, pihaknya sudah berulang kali mengusulkan kepada Bagian Kepegawaian tentang kekurangan tenaga pendidik di tingkat SD yang ada di Kec. Sukamantri.
Sayangnya, kata Agus, hingga saat ini usulan penambahan tenaga guru belum direspon. Dia mengira, kekurangan tenaga guru di wilayahnya disebabkan banyaknya guru yang pensiun pada periode tahun ini.
âDan Pemkab. Ciamis sendiri belum membuka CPNS guru hingga sekarang,â katanya.
Menurut dia, banyak kejadian guru yang ditugaskan ke wilayah Sukamantri paling lama bertahan hanya satu tahun. Dia menambahkan, jumlah kekurangan guru mencapai 70 orang.
Di tempat terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Ciamis, Krisma Tonedi, A.Mdm mengatakan, secara keseluruhan tenaga pendidik/ guru di Kab. Ciamis memang kurang. Alasannya jumlah tenaga guru yang telah habis masa kerjanya/ pensiun lebih banyak ketimbang guru yang diangkat.
Menurut Krisma, dalam satu tahun sedikitnya 500 orang tenaga guru pensiun, maka otomatis jumlah tenaga guru terus berkurang, apalagi selama dua tahun ini pihak Pemkab. Ciamis tidak merekrut CPNS dengan alasan moratorium.
Agar proses belajar mengajar di setiap sekolah berjalan sebagaimana mestinya, lanjut Krisma, untuk sekolah yang tempatnya berdekatan harus melaksanakan sistem merger.
Salah seorang guru yang enggan dikorankan namanya, mengatakan, bagi sekolah yang tenaga pendidiknya kurang, bisa saja proses belajar mengajar menggunakan sistem pembelajaran kelas rangkap. Hanya saja dengan pembelajaran kelas rangkap dapat dipastikan pembelajaran kurang efektif, sebab guru harus terus masuk dari kelas yang satu ke kelas lainnya.
Kepala SD Negeri I Tenggerharja, H. Endi, S.Pd, mengatakan, mengacu pada standar pelayanan minimal, idealnya untuk satu sekolah di tingkat SD / MI memiliiiki 6 guru kelas dan 2 guru bidang, ditambah kepala sekolah.
âJadi, sedikitnya satu sekolah memiliki 9 tenaga pendidik. Dan untuk meningkatkan standar pelayanan, seharusnya Pemkab. Ciamis secepatnya mengalokasikan guru untuk mengisi kekosongan di Sukamantri,â pungkasnya. (dji)