Rabu, Juni 11, 2025
BerandaBerita BanjarMenyambung Hidup Dari Pecahan Batu

Menyambung Hidup Dari Pecahan Batu

Lili (40), warga Desa Batulawang, Kec. Pataruman, merupakan salah satu penambang batu tradisional yang masih bertahan. Padahal, hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan. Foto : Eva Latifah/HR.

Penambang batu tradisional masih tetap bertahan, meski hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan.

Eva Latifah

Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya tidak menghalangi Lili (40), warga Desa Batulawang, Kec. Pataruman, untuk terus melanjutkan aktifitasnya sebagai penambang batu tradisional.

Badannya terlihat merayap saat Lili memanjat bongkahan batu yang menjulang tinggi dan curam, hal itu dilakukan untuk memilah bagian batu yang akan dipecah.

Dirinya tidak menghiraukan resiko yang dihadapinya, padahal jika cengkraman tangannya tidak kuat, atau pijakan kakinya terpeleset, bukan mustahil nyawa sebagai taruhannya.

Lili mengaku, dirinya telah menggeluti usaha penambangan batu sejak sepuluh tahun silam. Hingga kini, pekerjaan tersebut masih setia digelutinya walaupun pendapatan dari hasil penjualan batu tidak sebanding dengan resiko, waktu dan tenaga yang dia dikeluarkan.

Dengan bermodalkan uang sebesar Rp 2 juta, saat itu Lili nekad membeli gunung batu yang ada di daerahnya, karena dia yakin kalau gunung tersebut mampu menghasilkan batu sebanyak 300 kubik.

“Tapi nyatanya, kalau dihitung keuntungan jujur saja tidak banyak, apalagi dibandingkan dengan tenaga yang dikeluarkan, tentu tidak seimbang. Namun apa daya, kemampuan saya hanya ini, cukup untuk menyambung hidup keluarga sehari-hari,” ungkapnya, Sabtu (29/9).

Diakui Lili, penghasilan yang didapat dalam satu hari tidak menentu. Maklum saja, penambangan batu dilakukannya masih secara manual, yaitu hanya dengan menggunakan alat berupa linggis dan martil.

“Penghasilan yang didapat tentunya sesuai dengan kemampuan saya memecah batu. Bahkan kadang kala dalam satu hari tidak mendapatkan uang, karena tidak ada pembeli,” tuturnya.

Berbeda bila dia menerima order pesanan banyak, Lili mampu mempekerjakan dua orang tetangganya untuk membantu membelah batu. Upah yang diberikannya pun cukup besar, yaitu Rp 40 ribu per hari.

Biasanya, satu orang pekerja mampu menghasilkan batu sebanyak 1,5 kubik per hari, tergantung kondisi tebing batu yang akan dipecah. Jika cuacanya kurang mendukung, hujan misalnya, tentu hal itu akan lebih menyulitkan para penambang.

“Pekerjaan seperti ini terhitung gampang-gampang susah lantaran memiliki resiko yang cukup tinggi. Kalau lagi mujur, saya dan dua pekerja bisa menghasilkan lima kubik batu sertiap hari,” tuturnya.

Lili mengaku, batu hasil tambangnya dijual seharga Rp 50 ribu per kubik. Namun, ada kalanya bila pembeli yang datang masih kerabat atau langganan, harga pun bisa turun. ***

Tim Penanganan JAI

Tim Penanganan JAI Kota Banjar Pasang Banner Keputusan Wali Kota

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, melalui Tim Penanganan JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) mengembalikan status quo tempat peribadatan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang berada di...
Bupati Citra Pitriyami

Gubernur Jabar Sebut Pangandaran Setengah Sekarat, Bupati Citra Pitriyami: Motivasi untuk Pangandaran Bangkit

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, menanggapi candaan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang viral di media sosial karena menyebutkan bahwa Kabupaten Pangandaran adalah kabupaten...
Kedekatan Sarwendah dan Giorgio Antonio, Terciduk Nonton Bareng

Kedekatan Sarwendah dan Giorgio Antonio, Terciduk Nonton Bareng

Sarwendah dan Giorgio Antonio sedang jadi sorotan publik. Hal ini karena keduanya sering terlihat bersama di dalam media sosial. Publik pun berspekulasi bahwa keduanya...
Pelaku Usaha di Banjar Diimbau Urus NIB, Termasuk Penerima Modal Usaha Program Berdaya

Pelaku Usaha di Banjar Diimbau Urus NIB, Termasuk Penerima Modal Usaha Program Berdaya

harapanrakyat.com,- Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjar, Jawa Barat mendorong pelaku usaha untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk legalitas...
Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke barak militer

Orang Tua Laporkan Gubernur Jabar ke Bareskrim Soal Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Begini Respon Dedi Mulyadi!

harapanrakyat.com – Lantaran mengeluarkan kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dilaporkan ke Bareskrim Polri. Menanggapi hal tersebut, KDM...
Lulusan PPPK Terbaru

Harap-Harap Cemas, Ribuan Lulusan PPPK Terbaru di Garut Dapat Gaji ke-13 Hanya Rp 500 Ribu

harapanrakyat.com,- Ribuan lulusan PPPK terbaru di Garut, Jawa Barat tengah dilanda was-was menunggu pencairan gaji ke-13 tahun 2025. Kabarnya mereka hanya akan menerima Rp...