Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Irigasi atau saluran Leuwigaru di Pasirsimpur, Dusun Parung, Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, seringkali mengalami kekeringan. Untuk mengatasi hal itu, petani setempat berharap pemerintah segera menyediakan jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi desa (Jides).
Abdul Haris, petani asal Dusun Parung, ketika ditemui Koran HR, Senin (24/07/2017) lalu, mengatakan bahwa air merupakan salah satu faktor penentu dalam proses produksi pertanian. Menurut dia, investasi irigasi sangat penting dan strategis, sebagai penyedia air untuk pertanian.
“Penyaluran air dari hulu sampai hilir memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan usaha tani, maka air harus diberikan dalam jumlah, waktu dan mutu yang tepat. Sebab, akan mempengaruhi terhadap perkembangan pertumbuhan tanaman,” katanya.
Senada dengan itu, Ohim, petani lainnya, ketika ditemui Koran HR, Senin (24/07/2017), mengatakan, air irigasi menjadi kebutuhan vital bagi petani sawah. Terlebih, bila musim kemarau, debit air dari saluran air Leuwigaru menyusut, sehingga kebutuhan air sering terganggu.
“Kondisi ini akan menyebabkan produktifitas padi kurang optimal dan akan berdampak menurunnya produksi padi,” katanya.
Sementara itu, Kaur Ekbang, Aep Saepudin, ketika dimintai tanggapan, Senin (24/07/2017) lalu, membenarkan pasokan air dari Hulu Leuwigaru tidak maksimal. Menurut dia, hal itu disebabkan karena jaringan irigasi di jalur tersebut belum dibangun permanen.
Aep mengungkapkan, pendistribusian air dari hulu sampai hilir memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Sebab, keberhasilan para petani tidak terlepas dari peran pembangunan dan pengembangan sarana irigasi, baik ekstensif maupun intensif.
“Untuk itu, kami berharap pemerintah dapat meluncurkan proyek jaringan irigasi desa, baik dari dana alokasi khusus maupun APBN. Dengan begitu, 50 hektar areal sawah di wilayah ini bisa terairi,” katanya. (Dji/Koran HR)