Senin, Mei 26, 2025
BerandaBerita PangandaranSasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel

Sasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com).- Sasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel. Di wilayah Desa Paledah, Kec. Paledah, panggendam (pawang buaya/pengantin buaya jadi-jadian) yang ada hubungannya dengan Taliroma (tambang terbuat dari beberapa lembar kanteh di dalamnya memakai kulit teureup), diantaranya Aki Sastra-jarumannya (orang yang mempunyai keberanian sebagai kepercayaan panggendam) Aki Arsantika. Aki Arsantika-jarumannya Aki Tobas Jayadisastra.

Aki Tobas Jayadisastra-jarumannya Aki Mad Sayad. Sedangkan Aki Mad Sayad tidak memiliki jaruman. Sedangkan, penggendam yang kesohor sampai ke Betawi hanya Aki Tobas Jayadisastra, atau biasa dipanggil Aki Kasem.

Air mata buaya (taliroma), banyak orang percaya mempunyai khasiat untuk pemikat, asihan dagang/usaha, dan mencari mencari jabatan sebagai pegawai. Desa Paledah dan sekitarnya dulu banyak orang datang ke tempat itu mencari taliroma (air mata buaya).

Sasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel

Informasi yang diperoleh HR dari cerita masyarakat di Paledah, tempo dulu ada dari keturunan panggendam (pawang buaya) yang bisa dipesan untuk mendapatkan taliroma. Konon sumbernya datang dari berbagai kota di Indonesia, mendapatkan taliroma.

Menurut cerita masyarakat Paledah, bila keluarga atau anak-cucu panggendam mengadakan hajatan, pasti hujan besar meskipun disarang oleh dukun hujan yang jempolan sekalipun. Dukun hujan pun tidak ada yang mau bila mendapat order ngarang dari keluarga panggendam.

Berdasarkan keterangan dari istri Aki Kasem, yaitu Nini Kasem (almarhumah), bahwa di jaman Kerajaan Galuh pernah diceritakan raja mimpi bertemu bidadari yang sangat cantik. Bidadari tersebut duduk di kabut awan sambil menggoda sang raja.

Saking senangnya digoda oleh bidadari, raja mondar-mandir ke sana ke mari tidak bisa diam, lalu naik ke pohon Tangkolo yang ada di pinggir sungai dengan maksud mendekati sang bidadari.

Tetapi bidadari tersebut tidak mau turun, kemudian raja mengeluarkan kama (bahasa Sansekerta) yang artinya hawa nafsu/keinginan/kesenangan, dan raja pun terjatuh ke sungai. Melihat itu, sang bidadari berucap, jaganing baring di walungan bakal hirup sato anu di sebut Buhaya. Begitulah cerita sang raja yang senang kepada bidadari, walaupun hanya dalam mimpi.

Kemudian, Nini Kasem juga menceritakan tentang seorang yang kesohor di Paledah pada waktu itu, yakni bernama Ajar Sukaresi. Orang tersebut membuat perahu dari batang pohon Harendong untuk bersantai-santai di sungai.

Sasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel

Setelah jadi, Ajar Sukaresi pun langsung mencobanya di sungai. Tanpa ada janji atau kesepakatan, sang bidadari yang jumlahnya 10 orang, semuanya ingin naik perahu Ajar Sukaresi. Namun, karena tidak kuat menahan beban yang cukup berat, maka perahu pun tenggelam.

Selang berapa lama bermunculan buaya kajajaden atau jadi-jadian, yang asalnya dari 10 bidadari. Nama-nama bidadari itu antara lain Sang Kumba Larang, Sang Kumba Herang, Donto, Bonggol, Tanggul, Warangas, Manyul, Baros, Tenggang, dan Nambong.

Lalu, para buaya tersebut memaksa minta dikawin oleh Ajar Sukaresi. Namun, Ajar Sukaresi menolak karena dirinya sudah mempunyai istri, yaitu Dewi Naga Ningrum. Tetapi buaya tetap memaksanya.

Dan akhirnya Ajar Sukaresi pun membuat janji kepada para buaya dengan berkata Jaganing geto aranjeun kabeh pasti bakal aya anu ngawin, nyaeta anu disebut Ki Panggendam.” Sehingga, nanti kalau lahir Ki Panggendam, mau tidak mau para buaya harus nikah dengannya.

Konon cerita dahulu di Paledah, bila pawang buaya sudah meniup seruling seharian, pasti beberapa hari kemudian akan banyak datang tamu ke tempat pawang itu, tidak lain mereka membutuhkan taliroma.

Sasakala Buaya Kajajaden di Citanduy & Ciseel

Bagaimana cara untuk mendapatkan air mata buaya, pawang memanggil buaya betina untuk muncul ke permukaan sungai. Setelah itu sang pawang mengajaknya ke darat, sang pawang berjanji akan menikahinya.

Dan buaya betina itu diikat mulutnya, kaki depan dan belakang diikat. Setelah selesai diikat, buaya itu dibiarkan sampai mengeluarkan air mata. Air mata buaya itu yang dioleskan ke taliroma. Dapat duit lah sang pawang.

Buaya hidup di air ketika baleg (sapatemon). Tetapi, pada waktu bertelur buaya akan  ke darat mencari tempat yang sunyi. Biasanya buaya mengeluarkan telur sangat banyak, yaitu sekitar 150 butir sebesar telur angsa. Wilayah edar buaya sehari menempuh jarak sampai 80 km dari hilir ke hulu.

Mencari tempat panggendam buaya yaitu di Sungai Citanduy (dari Bantarloa sampai ke Bojongsalaksa), dan Sungai Ciseel (Kedung Kuda sampai Bojongsalaksa), dimana tempat bermuaranya Sungai Ciseel dengan Citanduy yang langsung ke Kalipucang. Menurut cerita, buaya yang berada di Sungai Citanduy dan Ciseel musnah, tetapi kadang kala muncul buaya jadi-jadian, yakni Aki Tobas Jaya Disastra. (Madlani)

Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

harapanrakyat.com,- Nelayan di Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan abrasi yang terjadi di sepanjang pantai. Mereka mengaku, akibat abrasi tersebut membuat kesulitan...
Belum Ditemukan, Proses Pencarian Pemuda yang Tenggelam di Sungai Cikidang Tasikmalaya Berlanjut Besok

Belum Ditemukan, Proses Pencarian Pemuda yang Tenggelam di Sungai Cikidang Tasikmalaya Berlanjut Besok

harapanrakyat.com,- Tim SAR gabungan menghentikan sementara proses pencarian pemuda bernama Wildan (22), yang tenggelam di Sungai Cikidang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Minggu (25/5/2025) sore. Lokasi...
Pabrik Pengolahan Tahu di Banjaranyar Ciamis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

Pabrik Pengolahan Tahu di Banjaranyar Ciamis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

harapanrakyat.com,- Sebuah pabrik pengolahan tahu di Dusun Pasiripis, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar pada Minggu (25/5/2025). Dugaan sementara, sumber api...
Seorang Pemuda Tenggelam Saat Ambil Bola Voli di Sungai Cikidang Tasikmalaya

Seorang Pemuda Tenggelam Saat Ambil Bola Voli di Sungai Cikidang Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Seorang pemuda tenggelam di Sungai Cikidang, tepatnya di Pintu Air Sura Katiga, Kampung Sandaran Kaler, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,...
RSUD Ciamis akan Adakan Kelas Edukasi Persadia, Catat Tanggalnya

RSUD Ciamis akan Adakan Kelas Edukasi Persadia, Catat Tanggalnya

harapanrakyat.com,- RSUD Ciamis, Jawa Barat, bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), akan mengadakan Kelas Edukasi untuk para penderita diabetes. Kelas edukasi yang berlangsung pada hari...
Hanya di bank bjb, Nonton Konser Showcase Hindia Bisa Sambil Nabung

Hanya di bank bjb, Nonton Konser Showcase Hindia Bisa Sambil Nabung

harapanrakyat.com,- bank bjb memberikan kemudahan buat penggemar musik untuk menonton konser Showcase Hindia. Konser bertajuk ‘25 on Blank Canvas!’ tersebut, akan berlangsung di Tennis...