Suasana Goa Sutra Reregan yang kini dipercantik dengan adanya lampu penerangan oleh pengelola. Foto: Entang SR/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Goa Sutra Reregan yang berada di Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terus berbenah. Kini, Goa Sutra Reregan sengaja diinovasi oleh pengelola dengan memberikan penerangan guna menarik wisatawan.
Abah Kunai, Ketua Pengelola Goa Sutra Reregan, mengatakan, selain dengan inovasi pemberian penerangan di dalam gua, pihaknya juga menyiapkan para pemandu yang sudah dibekali berbagai pengetahuan agar keselamatan para pengunjung bisa terjamin dan betah, terutama untuk mencapai puncak gua tersebut.
“Kita dari pengelola maupun para pemandu tidak mematok tarif kepada pengunjung, akan tetapi seikhlasnya saja,” katanya kepada Koran HR, Selasa (08/08/2017) lalu.
Hal senada juga diungkapkan pengelola lainnya, Dadang Destriyana. Saat ini, kata ia, obyek wisata Desa Selasari terus dilakukan perbaikan serta inovasi yang mana untuk menarik wisatawan. Selain itu, pihaknya juga berusaha keras menghadirkan berbagai atraksi yang tidak lain agar wisatawan semakin betah saat berkunjung.
“Kita sebenarnya terinspirasi dari daerah lain. Tidak ada salahnya kalau kita coba di sini. Dan ternyata, wisata seperti ini di Jawa Barat hanya ada di sini. Jadi, dengan inovasi seperti ini gua itu tidak terkesan seram. Bahkan, ini akan membuat penasaran wisatawan yang ingin berfoto,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa pengelolaan di wisata gua tersebut merupakan swadaya murni yang didapatkan dari pengelolaan obyek wisata yang ada. Maka dari itu, ia menghimbau kepada wisatawan untuk tidak menyentuh, menduduki, menginjak, apalagi melakukan aksi vandalisme di lokasi wisata maupaun di Batu Stalagtit dan Stalagmit. Sebab, selain kondisinya sangat indah, Batu Stalagtit dan Stalagmit ini terbentuk dalam waktu yang sangat lama, yakni untuk 0,1 centimeter perlu waktu 1 tahun.
“Saat ini baru dua goa yang kami beri penerangan, yakni Goa Sutra Reregan dan Goa Panggung. Di luar gua, kami juga sedang melakukan penataan untuk jalan masuk ke goa dan petunjuk arah. Kepada wisatawan yang berminat masuk gua, diharuskan diantar oleh pemandu lokal agar wisatawan mendapat penjelasan edukasi tentang gua. Sementara sejauh ini ini wisatawan yang berkunjung ke sini tidak kurang dari 1000 orang dari berbagai daerah,” katanya lagi.
Di lokasi terpisah, Kasi Promosi Dinas Pariwisata Pangandaran, Asep Kartiwa, mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang dilakukan oleh pengelola di Desa Selasari. Ia berharap, di lokasi lainnya juga perlu ditata dan dipercantik agar wisatawan semakin tertarik dan betah.
“Sekarang Pemkab Pangandaran sedang fokus membenahi infrastruktur lokasi wisata. Mudah-mudahan saja pemerintah melalui Bupati dan Wakil Bupati bisa memberikan bantuan dana ke pengelola obyek wisata yang memang dikelola di luar pemerintah,” ujarnya. (Ntang/R6/HR-Online)